Kamis, 26 Maret 2020

Fakor Kepribadian dalam Perilaku Konsumen


Istilah perilaku erat hubungannya dengan objek yang studinya diarahkan pada permasalahn manusia. Konsep perliaku konsumen secara terus-menerus dikembangkan dengan berbagai pendekatan. Perilaku kosumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam pendapatan, mengonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang didahului dan mengusulkan tidakan tersebut (Subianto, 2003).

Kepribadian memiliki arti yang luas, kepribadian bukan hanya mencakup sifat-sifat yang positif, sifat-sifat yang meranik ataupun segala sesuatu yang tampak secara lahiriah, tetapi juga meliputi dinamika individu tersebut. Hall dan Lindzey mengemukakan bahwa secara popular kepribadian dapat diartikan sebagai:
1.    Keterampilan atau kecakapan sosial
Kesan yang paling menonjol, yang ditunjukkuan seseorang terhadapt orang lain.
Sedangkan menurut Swastha dan Handoko (2000) ada 3 unsur pokok dalam kepribadian individu yaitu : pengetahuan, perasaan, dan dorongan naluri. 
Keputusan pembelian dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, kepribadian, dan konsep diri pembeli.
a.    Umur dan Tahap Daur Hidup

Orang cenderung mengubah barang dan jasa yang mereka beli semasa hidupnya. Selera akan makanan, pakaian, perabotan, dan rekreasi sering kali berhubungan dengan umur. Membeli juga dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga, tahap-tahap yang mungkin dilalui oleh keluarga sesuai dengan kedewasaannya.
b.    Pekerjaan
Pekerjaan seseorang akan mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya.
c.     Situasi Ekonomi
Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pemilihan pembelian produk.
d.    Kepribadian
Setiap individu memiliki karakteristik sendiri yang unik. Kumpulan karakteristik perilaku yang dimiliki oleh individu dan bersifat permanen biasa disebut kepribadian.
Faktor penentu kepribadian sendiri terdiri dari faktor keturuan dan faktor lingkungan.
Pembelajaran merupakan setiap kegiatan yang dirancang oleh seorang pendidik (guru) untuk membantu seseorang dalam mempelajari suatu kemampuan atau suatu hal yang baru dalam suatu proses yang sistematis melalui tahap rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam konteks kegiatan belajar mengajar.
Terdapat beberapa teori belajar yaitu: teori belajar psikologis daya, teori belajar asosiasi, teori belajar Gestalt.

Secara harfiah loyal berarti setia, atau loyalitas dapat diartikan sebagai suatu kesetiaan. Kesetiaan ini timbull tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri pada masa lalu. Usaha yang dilakukan untuk menciptakan kepuasaan konsumen lebih cenderung mempengaruhi sikap konsumen. Kesetiaan pelanggan merupakan kondisi dimana konsumen mempunyai sikap positif terhadap suatu brand, mempunyai komitmen terhadap brand tersebut dan bermaksud meneruskan pembelian di masa mendatang 
v Faktor yang mempengaruhi loyalitas
1.   Kepuasan (Satisfaction). Kepuasan pelanggan merupakan pengukuran antara harapan pelanggan dengan kenyataan yang mereka terima atau yang dirasakan.
2.   Ikatan emosi (Emotional bonding). Konsumen dapat terpengaruh oleh sebuah merek yang memiliki daya tarik tersendiri sehingga konsumen dapat diidentifikasikan dalam sebuah merek, karena sebuah merek dapat mencerminkan karakteristik konsumen tersebut. Ikatan yang tercipta dari sebuah merek ialah ketika konsumen merasakan ikatan yang kuat dengan konsumen lain yang menggunakan produk atau jasa yang sama.
3.   Kepercayaan (Trust) yaitu kemauan seseorang untuk mempercayakan perusahaan atau sebuah merek untuk melakukan atau menjalankan sebuah fungsi.
4.   Kemudahan (Choice reduction and habit). Konsumen akan merasa nyaman dengan sebuah kualitas produk dan merek ketika situasi mereka melakukan transaksi memberikan kemudahan.
5.   Pengalaman dengan perusahaan (History with company). Sebuah pengalaman seseorang pada perusahaan dapat membentuk perilaku. Ketika mendapatkan pelayanan yang baik dari perusahaan, maka akan mengulangi perilaku pada perusahaan tersebut.


Sikap (attitude ) adalah  suatu  kecenderungan  yang  dipelajari untuk  memberikan  respon  secara  konsisten  terhadap  suatu  objek yang diberikan, seperti halnya suatu merk. Sikap tergantung pada sistem  nilai dari  seorang  individu  yang  mewakili  standar  pribadi tentang  baik  dan  buruk,  benar  dan  salah,  dan  seterusnya,  oleh karena   itu   sikap cenderung   lebih   tahan   lama   dan   kompleks dibandingkan    dengan    kepercayaan    (Lamb,    Hair,    McDaniel, 2001:233). Sikap(Attitude) konsumen adalah  faktor penting yang akan mempengaruhi keputusan konsumen. Konsep sikap sangat terkait dengan   konsep   kepercayaan   (beliefe)   dan   perilaku(behavior). Kepercayaan konsumen adalah pengetahuan konsumen mengenai suatu objek, atributnya, dan manfaatnya (Mowen dan Minor,1998 hal 242).

v Karakteristik sikap
a.    Sikap Memiliki Obyek
Di  dalam  konteks  pemasaran,  sikap konsumen  harus  terkait dengan  obyek,  obyek  tersebut  bisa  terkait  dengan  berbagai konsep konsumsi dan pemasaran seperti produk, merek, iklan, harga , kemasan, penggunaan, media, dan sebagainya.
b.    Konsistensi Sikap
Sikap merupakan gambaran   perasaan   dari   seorang   konsumen   dan perasaan  tersebut  akan  direfleksikan  oleh  perilakunya.  Karena itu  sikap mempunyai  konsistensi  dengan  perilaku.  Perilaku seorang konsumen  merupakan gambaran dari sikapnya.
c.     Sikap Positif, Negatif, dan Netral
Seseorang mungkin menyukai makanan rendang (sikap positif) atau  tidak  menyukai  minuman  alkohol  (sikap  negatif)  atau bahkan   ia   tidak  memiliki   sikap-sikap   netral).  Sikap yang memiliki  dimensi  positif  ,negatif  dan  netral  disebut  sebagai karakteristik balance dari sikap.
d.    Intensitas Sikap
Sikapseseorang    konsumen    terhadap    suatu    merek    akan bervariasi  tingkatannya,  ada  yang  sangat  menyukainya  atau bahkan  ada yang  sangat begitu menyukainya  atau  bahkan  ada yang   begitu   sangat   tidak   menyukainya.   Ketika   konsumen menyatakan  derajat  tingkat  kesukaan  terhadap  suatu  produk,maka  ia  mengungkapkan  intensitas  sikapnya.  Intensitas  sikapdisebut sebagai karakteristik extremitydari sikap.
e.    Resistensi Sikap(resistance)
Resistensi adalah seberapa besar sikap konsumen bisa berubah. Pemasar   penting   mengetahui   sikap   konsumen   agar   bisa menerapkan  strategi  pemasaranyang  tepat.  Pemasaran ofensifbisa diterapkan untuk mengubah sikap konsumen yang sangat resisten terhadap suatu produk.
f.      Persistensi Sikap(Persistance)
Persistensi  adalah  analisis  sikap yang  menggambarkan  bahwa siakp   akan   berubah   dengan   berlalunya   waktu.   Misalnya seseorang  tidak  menyukai  produk  kue  Biskuat  Bolu  (sikap negative), seiring dengan berjalannya waktu mungkin dia akan berubah sikap menyukai produk Biskuat Bolu.
g.    Keyakinan Sikap(confidence)
Keyakinan adalah kepercayaan konsumen mengenai kebenaran sikapyang  dimilikinya.  Misalnya  sikap  konsumen  terhadap produk    yang    sudah    lama   digunakan    akan    lebih   tinggi dibandingkan  sikap  konsumen  terhadap  produk  baru  yang masih asing.
h.    Sikapdan Situasi
Sikap seorang  terhadap  suatu  obyek  seringkali  muncul  dalam konteks  situasi.  Ini  artinya  situasi  akan  mempengaruhi  sikapkonsumen terhadap suatu objek. Misalnya seseorang tidak suka makan Biskuat bolu pada siang hari, tetapi suka makan Biskuat Bolu pada pagi hari.
Kemudian ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap yaitu: (i) Pengaruh Keluarga, (ii) Pengalaman langsung, (iii) Kelompok teman sebaya , (iv) Pemasaran langsung, (v) Kepribadian, dan (vi) Tayangan Media Masa. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Analisis Iklan yang Ada di Masyarakat

Keputusan membeli atau mengkonsumsi suatu produk dengan merek tertentu akan diawali oleh langkah-langkah sebagai berikut: (i) Pengenalan k...