Istilah perilaku erat hubungannya
dengan objek yang studinya diarahkan pada permasalahn manusia. Konsep perliaku
konsumen secara terus-menerus dikembangkan dengan berbagai pendekatan. Perilaku
kosumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam pendapatan, mengonsumsi,
dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang didahului dan
mengusulkan tidakan tersebut (Subianto, 2003).
Kepribadian memiliki arti yang
luas, kepribadian bukan hanya mencakup sifat-sifat yang positif, sifat-sifat
yang meranik ataupun segala sesuatu yang tampak secara lahiriah, tetapi juga
meliputi dinamika individu tersebut. Hall dan Lindzey mengemukakan bahwa secara
popular kepribadian dapat diartikan sebagai:
1.
Keterampilan atau kecakapan sosial
Kesan yang paling menonjol, yang ditunjukkuan
seseorang terhadapt orang lain.
Sedangkan menurut Swastha dan Handoko (2000) ada 3 unsur
pokok dalam kepribadian individu yaitu : pengetahuan, perasaan, dan dorongan naluri.
Keputusan pembelian dipengaruhi
oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur hidup, pekerjaan, situasi
ekonomi, gaya hidup, kepribadian, dan konsep diri pembeli.
a.
Umur dan Tahap Daur Hidup
Orang cenderung mengubah barang dan
jasa yang mereka beli semasa hidupnya. Selera akan makanan, pakaian, perabotan,
dan rekreasi sering kali berhubungan dengan umur. Membeli juga dibentuk oleh
tahap daur hidup keluarga, tahap-tahap yang mungkin dilalui oleh keluarga
sesuai dengan kedewasaannya.
b.
Pekerjaan
Pekerjaan seseorang akan mempengaruhi
barang dan jasa yang dibelinya.
c.
Situasi Ekonomi
Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi
pemilihan pembelian produk.
d.
Kepribadian
Setiap individu memiliki
karakteristik sendiri yang unik. Kumpulan karakteristik perilaku yang dimiliki
oleh individu dan bersifat permanen biasa disebut kepribadian.
Faktor penentu kepribadian sendiri terdiri dari faktor keturuan dan faktor lingkungan.
Pembelajaran merupakan setiap kegiatan
yang dirancang oleh seorang pendidik (guru) untuk membantu seseorang dalam
mempelajari suatu kemampuan atau suatu hal yang baru dalam suatu proses yang
sistematis melalui tahap rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam konteks
kegiatan belajar mengajar.
Terdapat beberapa teori belajar yaitu: teori belajar psikologis daya, teori belajar asosiasi, teori belajar Gestalt.
Secara
harfiah loyal berarti setia, atau loyalitas dapat diartikan sebagai suatu
kesetiaan. Kesetiaan ini timbull tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari
kesadaran sendiri pada masa lalu. Usaha yang dilakukan untuk menciptakan
kepuasaan konsumen lebih cenderung mempengaruhi sikap konsumen. Kesetiaan
pelanggan merupakan kondisi dimana konsumen mempunyai sikap positif terhadap
suatu brand, mempunyai komitmen terhadap brand tersebut
dan bermaksud meneruskan pembelian di masa mendatang
v Faktor
yang mempengaruhi loyalitas
1.
Kepuasan (Satisfaction).
Kepuasan pelanggan merupakan pengukuran antara harapan pelanggan dengan
kenyataan yang mereka terima atau yang dirasakan.
2.
Ikatan emosi (Emotional
bonding). Konsumen dapat terpengaruh oleh sebuah merek yang memiliki daya tarik
tersendiri sehingga konsumen dapat diidentifikasikan dalam sebuah merek, karena
sebuah merek dapat mencerminkan karakteristik konsumen tersebut. Ikatan yang
tercipta dari sebuah merek ialah ketika konsumen merasakan ikatan yang kuat
dengan konsumen lain yang menggunakan produk atau jasa yang sama.
3.
Kepercayaan (Trust) yaitu
kemauan seseorang untuk mempercayakan perusahaan atau sebuah merek untuk
melakukan atau menjalankan sebuah fungsi.
4.
Kemudahan (Choice reduction and
habit). Konsumen akan merasa nyaman dengan sebuah kualitas produk dan merek
ketika situasi mereka melakukan transaksi memberikan kemudahan.
5.
Pengalaman dengan perusahaan
(History with company). Sebuah pengalaman seseorang pada perusahaan dapat
membentuk perilaku. Ketika mendapatkan pelayanan yang baik dari perusahaan,
maka akan mengulangi perilaku pada perusahaan tersebut.
Sikap (attitude )
adalah suatu kecenderungan
yang dipelajari untuk memberikan
respon secara konsisten
terhadap suatu objek yang diberikan, seperti halnya suatu
merk. Sikap tergantung pada sistem nilai
dari seorang individu
yang mewakili standar
pribadi tentang baik dan
buruk, benar dan
salah, dan seterusnya,
oleh karena itu sikap cenderung lebih
tahan lama dan
kompleks dibandingkan
dengan kepercayaan (Lamb,
Hair, McDaniel, 2001:233). Sikap(Attitude)
konsumen adalah faktor penting yang akan
mempengaruhi keputusan konsumen. Konsep sikap sangat terkait dengan konsep
kepercayaan (beliefe) dan
perilaku(behavior). Kepercayaan konsumen adalah pengetahuan konsumen
mengenai suatu objek, atributnya, dan manfaatnya (Mowen dan Minor,1998 hal
242).
v Karakteristik sikap
a.
Sikap
Memiliki Obyek
Di
dalam konteks pemasaran,
sikap konsumen harus terkait dengan obyek,
obyek tersebut bisa
terkait dengan berbagai konsep konsumsi dan pemasaran
seperti produk, merek, iklan, harga , kemasan, penggunaan, media, dan
sebagainya.
b.
Konsistensi
Sikap
Sikap merupakan gambaran perasaan
dari seorang konsumen
dan perasaan tersebut akan
direfleksikan oleh perilakunya.
Karena itu sikap mempunyai konsistensi
dengan perilaku. Perilaku seorang konsumen merupakan gambaran dari sikapnya.
c.
Sikap
Positif, Negatif, dan Netral
Seseorang mungkin menyukai makanan rendang
(sikap positif) atau tidak menyukai
minuman alkohol (sikap
negatif) atau bahkan ia
tidak memiliki sikap-sikap
netral). Sikap yang memiliki dimensi
positif ,negatif dan
netral disebut sebagai karakteristik balance dari sikap.
d.
Intensitas
Sikap
Sikapseseorang konsumen
terhadap suatu merek
akan bervariasi
tingkatannya, ada yang
sangat menyukainya atau bahkan
ada yang sangat begitu
menyukainya atau bahkan
ada yang begitu sangat
tidak menyukainya. Ketika
konsumen menyatakan derajat tingkat
kesukaan terhadap suatu
produk,maka ia mengungkapkan
intensitas sikapnya. Intensitas
sikapdisebut sebagai karakteristik extremitydari sikap.
e.
Resistensi
Sikap(resistance)
Resistensi adalah seberapa besar sikap konsumen
bisa berubah. Pemasar penting mengetahui
sikap konsumen agar
bisa menerapkan strategi pemasaranyang
tepat. Pemasaran ofensifbisa
diterapkan untuk mengubah sikap konsumen yang sangat resisten terhadap suatu
produk.
f.
Persistensi
Sikap(Persistance)
Persistensi adalah
analisis sikap yang menggambarkan
bahwa siakp akan berubah
dengan berlalunya waktu.
Misalnya seseorang tidak menyukai
produk kue Biskuat
Bolu (sikap negative), seiring
dengan berjalannya waktu mungkin dia akan berubah sikap menyukai produk Biskuat
Bolu.
g.
Keyakinan
Sikap(confidence)
Keyakinan adalah kepercayaan konsumen
mengenai kebenaran sikapyang
dimilikinya. Misalnya sikap
konsumen terhadap produk yang
sudah lama digunakan
akan lebih tinggi dibandingkan sikap
konsumen terhadap produk
baru yang masih asing.
h. Sikapdan Situasi
Sikap seorang
terhadap suatu obyek
seringkali muncul dalam konteks
situasi. Ini artinya
situasi akan mempengaruhi
sikapkonsumen terhadap suatu objek. Misalnya seseorang tidak suka makan
Biskuat bolu pada siang hari, tetapi suka makan Biskuat Bolu pada pagi hari.
Kemudian ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap yaitu: (i) Pengaruh Keluarga, (ii) Pengalaman langsung, (iii) Kelompok teman sebaya , (iv) Pemasaran langsung, (v) Kepribadian, dan (vi) Tayangan Media Masa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar