Senin, 05 November 2018

Pergi Untuk Mengejar Sukses



Namanya bapak Tomi asal Banten, Jawa Barat yang merantau ke Madura. Disini beliau beserta istrinya membuka usaha Ayam Geprek di Graha Kamal sejak tahun 2017 lalu. Usahanya ini masih terbilang baru karena baru berusia satu tahun. Bapk Tomi tidak hanya beruda dengan istrinya tetapi juga dengan salah satu anaknya yang berkuliah di Universitas Trunojoyo Madura.

Awalnya beliau bekerja di salah satu perusahaan di Surabaya. Namun beliau tidak meneruskan pekerjaannya karena merasa gaji dan pekerjaannya yang begitu-begitu saja. Beliau ingin membuka usaha sendiri, selain sudah memiliki keterampilan dari pekerjaannya selama ini beliau juga ingin mencari sesuatu yang baru dan jika berwirausaha sendiri beliau dapat membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. Maka berdirilah usaha Ayam Geprek ini.

Usahanya ini termasuk ramai selain karena masih sedikit pesaing, harga yang ditawarkan juga termasuk murah dan kualitasnya tidak mengecewakan. Untuk satu porsi ayam geprek biasa dengan minumnya hanya dihargai sebesar Rp 10.000 saja. Selain ayam geprek, bapak Tomi juga menjual seblak dan variasi rasa ayam geprek seperti ayam geprek keju.

Tempat yang dijadikan tempat usaha ini merupakan rumah yang disewa beliau dari salah satu kenalannya. Saat ditanya apakah beliau ingin mengembangkan usahanya, tentu saja beliau mau. Tetapi ada kendala untuk mengembangkan usahanya. Beliau pernah ditipu oleh salah satu karyawannya untuk memperluas usaha, sejak saat itu beliau hanya memperkerjakan orang yang sangat dipercayanya saja.

“ Mencari orang yang dipercaya itu susah, makanya kita harus hati-hati sama orang baru. Kalau nggak saya percaya ya nggak saya pekerjakan disini” begitulah ungkapan bapak Tomi perihal masalah yang pernah dialaminya.

Meskipun termasuk usaha baru tetapi keuntungan dari ayam gerek ini sehari bisa mencapai Rp 5.000.000 untuk keuntungan kotor, sedangkan keuntungan bersihnya sekitar 1-2 juta. Setiap harinya selalu ada orang yang mengirim ayam yang digunakan untuk membuat ayam geprek ini. Beliau sudah memiliki kenalan untuk memasok ayam setiap harinya.

Dalam berwirausaha pasti memiliki hambatan tersendiri, tidak selamanya usaha yang dijalankan dapat berjalan dengan baik. Bagi bapak Tomi, keadaan yang seperti itu cukup dijalani saja dan jangan mudah menyerah. Karena memang berwirausaha membutuhkan tekat yang kuat dan pasion dalam dunia usaha. Jika belum apa-apa sudah menyerah duluan, nantinya tidak usaha yang dibangun tidak dapat berkembang menjadi lebih baik.

Salah satu contoh hambatan yang dirasakan oleh bapak Tomi sendiri yaitu saat mahasiswa sedang libur panjang. Beliau mengatakan jika mahasiswa libur semester, maka usahanya juga libur sekitar dua minggu kemudian buka kembali. Hal ini terjadi karena kebanyakan pelanggan dari Ayam Geprek ini adalah kalangan mahasiswa dan anak sekolahan. Hanya sedikit penduduk sekitar yang membeli kesana.



- Inspirasi dari Bapak Tomi, 
Owner Ayam Geprek Bundaran Graha Kamal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Analisis Iklan yang Ada di Masyarakat

Keputusan membeli atau mengkonsumsi suatu produk dengan merek tertentu akan diawali oleh langkah-langkah sebagai berikut: (i) Pengenalan k...