BAB I. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pada
era globalisasi ini, tingkat arus informasi sangat berkembang sehingga sangat cepat dan sangat terasa di masyarakat.
Pengaruh budaya global terhadap budaya lokal merupakan serangan terhadap
identitas suatu bangsa. Dengan adanya pengaruh dari globalisasi perkembangan di
suatu daerah tidak dapat dipisahkan dari peran serta anak muda. Karena anak
muda yang akan menunjukkan statusnya melalui suatu gaya hidup. Saat ini anak
muda lebih sering berkumpul dengan teman-temannya. Kondisi ini juga terjadi di
Desa Wironanggan sebagai pengaruh dari globalisasi terhadap anak muda yang suka
nongkrong di kafe. Ada rasa yang berbeda ketika mereka masuk dan nongkrong di
tempat yang bisa dibilang kehidupan elit.
Tanpa
mereka sadari mereka telah membeli pola dan gaya hidup agar mereka menjadi
orang modern. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam
kegiatan, minat, dan pendapatnya dalam membelanjakan uang dan mengalokasikan
waktu. Budaya urban telah hidup di Desa Wironanggan yang menyebabkan mereka bersifat
kekotaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Masyarakat urban identik
dengan industrialisasi dan gaya hidup yang telah menyuburkan masyarakat modern
khususnya anak muda atau sosialita. Zelinsky dan Lewis mengatakan bahwa
mobilitas penduduk memegang peranan penting dalam perubahan sosial budaya
dengan cara membawa masyarakat tradisional ke suasana modern yang dibawa dari
luar. Perubahan tersebut berupa pergeseran nilai dan norma serta jaringan dan
pola hubungan kekerabatan di pedesaan (Haryono,2010).
1.2 PERUMUSAN MASALAH
- Bagaimana proses perubahan sosial terjadi?
- Bagaimana dampak akibat perubahan sosial?
- Bagaimana perubahan gaya hidup anak muda desa
Wironanggan?
1.3 TUJUAN
Makalah
ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana proses perubahan sosial dan
dampak yang ditimbulkan akibat proses perubahan sosial tersebut serta
mengetahui bagaiimana perubahanan gaya hidup anak muda desa Wironanggan.
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN PERUBAHAN SOSIAL
Perubahan sosial
merupakan perubahan kehidupan masyarakat yang berlangsung terus-menerus dan
tidak akan pernah berhenti, karena tidak ada satu masyarakat pun yang berhenti
pada suatu titik tertentu sepanjang masa.
Dan berikut
merupakan pengertian menurut beberapa ahli:
Selo Soemarjan: Perubahan sosial adalah perubahan
pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi
sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai, sikap dan pola perilaku di antara
kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Robert M MacIver: Perubahan-perubahan sosial sebagai
perubahan-perubahan dalam hubungan sosial ( social relationships) atau sebagai
perubahan terhadap keseimbangan ( equilibrium ) hubungan sosial.
John Lewis Gillin dan John Philip Gillin: Perubahan sosial adalah suatu variasi dari
cara hidup yang diterima, akibat adanya perubahan kondisi geografis, kebudayaan
material, komposisi penduduk, ideologi, maupun karena adanya difusi dan
penemuan baru dalam masyarakat.
2.2 PROSES PERUBAHAN SOSIAL
Ditinjau dari
proses terjadinya, difusi dapat dibedakan atas tiga macam, yakni sebagai
berikut:
1. Penyebaran
Damai
Penyebaran
damai merupakan masuknya unsur baru ke dalam suatu masyarakat tanpa kekerasan
dan paksaan, namun mengakibatkan masyarakat yang menerima semakin maju.
Contohnya masuknya internet ke sekolah-sekolah.
2. Penyebaran
dengan Kekerasan
Penyebaran
dengan kekerasan merupakan masuknya unsur baru ke dalam suatu masyarakat yang
diwarnai dengan kekerasan dan paksaan, sehingga merusak kebudayaan masyarakat
penerima. Contohnya masuknya budaya asing pada masa penjajahan kolonial
Belanda.
3. Penyebaran
Simbiotik
Penyebaran
simbiotik merupakan proses saling memberi dan saling menerima terhadap adanya
gagasan-gagasan, keyakinan-keyakinan, maupun kebudayaan fisik lainnya yang
terjadi antara dua masyarakat atau lebih. Terdapat tiga macam penyebaran
simbiotik, yaitu:
a)
Penyebaran
simbiotik mutualistik, yakni suatu proses penyebaran simbiotik yang saling
menguntungkan antara kedua belah pihak.
b)
Penyebaran
simbiotik komersialistik, yakni suatu proses penyebaran simbiotik yang
menempatkan salah satu pihak dalam posisi beruntung, sedangkan pihak yang
lainnya tidak merasa dirugikan.
c)
Penyebaran
simbiotik parasitistik, yakni suatu proses penyebaran simbiotik yang
menempatkan salah satu pihak dalam posisi beruntung, sedangkan pihak yang
lainnya dirugikan.
manusia
dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing
sedemikian rupa sehingga unsur-unsur kebudayaan itu lambat laun diterima dan
diolah ke dalam kebudayaannya, tanpa menghilangkan sifat khas kepribadian
kebudayaan asli.
Proses
akulturasi dapat berjalan sangat cepat atau lambat tergantung persepsi
masyarakat setempat terhadap budaya asing yang masuk. Apabila masuknya melalui
proses pemaksaan, maka akulturasi memakan waktu relatif lama. Sebaliknya,
apabila masuknya melalui proses damai, akulturasi tersebut akan berlangsung relatif
lebih cepat.
golongan-golongan
manusia yang mempunyai latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda, saling
berinteraksi dan bergaul secara langsung dan intensif dalam waktu yang lama,
dan kebudayaan-kebudayaan golongan-golongan tersebut masing-masing berubah
sifatnya yang khas menjadi unsur-unsur kebudayaan yang baru, yang berbeda
dengan aslinya.
Asimilasi
terjadi sebagai usaha untuk mengurangi perbedaan antarindividu atau antarkelompok
guna mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan-tujuan
bersama. Menurut Koentjaraningrat, proses asimilasi akan timbul apabila
ada kelompok-kelompok yang berbeda kebudayaan saling berinteraksi secara
langsung dan terusmenerus dalam jangka waktu yang lama, sehingga kebudayaan
masing-masing kelompok berubah dan saling menyesuaikan diri.
terciptanya
keseimbangan dalam hubungan-hubungan sosial antarindividu dan kelompok-kelompok
sehubungan dengan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.
Sebagai suatu proses, akomodasi menunjuk kepada usaha-usaha manusia untuk
meredakan pertentangan-pertentangan atau usaha-usaha untuk mencapai kestabilan
interaksi sosial.
2.3 PENYEBAB PERUBAHAN SOSIAL
- Dari Dalam Masyarakat
- Mobilitas
Penduduk
Mobilitas
penduduk ini meliputi bukan hanya perpindahan penduduk dari desa ke kota atau sebaiiknya,
tetapi juga bertambah dan berkurangnya penduduk
- Penemuan-penemuan
baru (inovasi)
Adanya penemuan
teknologi baru, misalnya teknologi plastik. Jika dulu daun jati,
daun pisang
dan biting (lidi) dapat diperdagangkan secara besar-besaran maka
sekarang
tidak lagi. Suatu proses sosial perubahan yang terjadi secara besar-besaran dan
dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama sering disebut dengan inovasi atau
innovation. Penemuan-penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan-perubahan
dapat dibedakan dalam pengertian-pengertian Discovery dan Invention
Discovery adalah
penemuan unsur kebudayaan baru baik berupa alat ataupun gagasan yang diciptakan
oleh seorang individu atau serangkaian ciptaan para individu. Discovery baru
menjadi inventionkalau
masyarakat sudah mengakui dan menerapkan penemuan baru itu.
- Pertentangan
masyarakat
Pertentangan
dapat terjadi antara individu dengan kelompok atau antara kelompok dengan
kelompok.
- Terjadinya
Pemberontakan atau Revolusi
Pemberontakan
dari para mahasiswa, menurunkan rezim Suharto pada jaman orde baru. Munculah
perubahan yang sangat besar pada Negara dimana sistem pemerintahan yang
militerisme berubah menjadi demokrasi pada jaman refiormasi. Sistem komunikasi
antara birokrat dan rakyat menjadi berubah (menunggu apa yang dikatakan
pemimpin berubah sebagai abdi masyarakat).
- Dari Luar Masyarakat
- Peperangan
Negara yang
menang dalam peperangan pasti akan menanamkan nilai-nilai sosial dan
kebudayaannya.
- Lingkungan
Terjadinya
banjir, gunung meletus, gempa bumi, dll yang mengakibatkan penduduk di wilayah
tersebut harus pindah ke wilayah lain. Jika wilayah baru keadaan alamnya tidak
sama dengan wilayah asal mereka, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan
keadaan di wilayah yang baru guna kelangsungan kehidupannya.
- Kebudayaan
Lain
Masuknya
kebudayaan Barat dalam kehidupan masyarakat di Indonesia menyebabkan terjadinya
perubahan.
2.4 FAKTOR-FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT
1. Faktor-faktor Pendorong
- Intensitas hubungan/kontak dengan kebudayaan lain
- Tingkat Pendidikanyang maju
- Sikap terbuka dari masyarakat
- Sikap ingin berkembang dan maju dari masyarakat
2. Faktor-faktor Penghambat
- Kurangnya hubungan dengan masyarakat luar
- Perkembangan pendidikan yang lambat
- Sikap yang kuat dari masyarakat terhadap tradisi
yang dimiliki
- Cenderung menolak terhadap hal-hal baru
2.5 DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL
1.
Munculnya Nilai dan Norma Baru
Adakalanya suatu nilai dan norma dirasa tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan manusia yang semakin kompleks. Dengan adanya perubahan sosial diharapkan mampu mendorong munculnya nilai maupun norma baru yang lebih sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.
Adakalanya suatu nilai dan norma dirasa tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan manusia yang semakin kompleks. Dengan adanya perubahan sosial diharapkan mampu mendorong munculnya nilai maupun norma baru yang lebih sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.
2. Adanya
Struktur dan Hubungan Sosial Baru
Struktur dan
hubungan sosial baru ini biasanya lebih menekankan pada penghormatan terhadap
hak asasi manusia.
3. Adanya
Upaya Memberdayakan Perempuan dan Mewujudkan Kesetaraan Gender
Bentuk pemberdayaan perempuan harus diletakkan dalam kerangka gender related development yaitu dengan menambah anggaran kesehatan dan pendidikan. Memastikan bahwa perempuan sudah mendapatkan porsi yang layak, terutama terkait dengan peningkatan pelayanan kesehatan dan beasiswa bagi pelajar perempuan. Kesetaraan yang harmonis diupayakan agar peranan perempuan sebagai pelaku kegiatan ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup. Perempuan diharapkan lebih leluasa menggali dan mengembangkan potensi ataupun sumber daya yang dimilikinya.
Bentuk pemberdayaan perempuan harus diletakkan dalam kerangka gender related development yaitu dengan menambah anggaran kesehatan dan pendidikan. Memastikan bahwa perempuan sudah mendapatkan porsi yang layak, terutama terkait dengan peningkatan pelayanan kesehatan dan beasiswa bagi pelajar perempuan. Kesetaraan yang harmonis diupayakan agar peranan perempuan sebagai pelaku kegiatan ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup. Perempuan diharapkan lebih leluasa menggali dan mengembangkan potensi ataupun sumber daya yang dimilikinya.
4.
Terjadinya Diferensiasi Struktural
Diferensiasi
struktural yaitu berkembangnya lembaga-lembaga sosial baru, sehingga lebih
memungkinkan anggota masyarakat untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan yang
semakin kompleks. Dengan demikian, diharapkan fungsi pemenuhan kebutuhan
tersebut dapat dilaksanakan dengan lebih baik.
5.
Munculnya Budaya Ilmuwan
Setiap gejala
sosial maupun non-sosial dilakukan dengan mengacu pada deskripsi ilmiah. Itulah
sebabnya, penalaran dan observasi harus dilakukan secara tepat agar dapat
berfungsi sebagai sarana pencarian pengetahuan ilmiah.
6.
Kesadaran Politik Semakin Tinggi
Tingginya
kesadaran politik ditandai dengan meningkatnya partisipasi dalam politik
praktis. Pendidikan politik mulai menyentuh lapisan bawah masyarakat, sehingga
berkembang kesadaran tentang pentingnya penggunaan hak politik.
7.
Meningkatnya Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Munculnya
penelitian ilmiah semakin menyadarkan manusia terhadap pentingnya penguasaan
Iptek dengan peningkatan taraf hidupnya.
8. Tingkat
Pendidikan Formal Semakin Tinggi dan Merata
Perkembangan
berbagai jenjang pendidikan formal, dengan jurusan dan biaya yang beragam akan
semakin meningkatkan akses anggota masyarakat terhadap pendidikan.
9.
Berkembangnya Industrialisasi
Perkembangan
ini memunculkan produktivitas dan nilai tambah yang signifikan, sehingga
menyerap banyak tenaga kerja serta meningkatkan peluang ekspor.
10. Terbukanya Peluang Mobilitas
Hambatan
untuk melakukan mobilitas sosial kini semakin berkurang. Semakin terbukanya
kesempatan untuk mengadakan mobilitas sosial pada semua strata.
11.
Perlindungan dan Penghormatan terhadap Kebebasan dalam Kehidupan Beragama
Perlindungan
dan penghormatan ini mencakup penanaman cara hidup saling menghormati, tulus,
dan toleran terhadap keanekaragaman agam yang tumbuh dan berkembang di
tengah-tengah masyarakat yang plural. Dengan demikian diharapkan akan tercipta
kerukunan antar umat beragama yang bermuara pada terwujudnya kebebasan beragama
secara hakiki.
12.
Masyarakat Semakin Menghargai Waktu
Dalam
orientasinya ke masa depan, anggota masyarakat berupaya meningkatkan efisiensi
dan efektivitas dalam berbagai aktivitas.
Dampak
Negatif Perubahan Sosial
Dampak
negatif mengarah pada kemunduran yang ditandai dengan adanya tindak
kriminalitas, konflik sosial, deviasi sosial, serta berbagai masalah sosial
lainnya. Hal inilah yang menjadi titik jenuh dari perubahan sosial dalam
masyarakat. Adapun dampak yang bersifat negatif antara lain.
1. Adanya Disorientasi Nilai dan Norma
1. Adanya Disorientasi Nilai dan Norma
Norma dan
nilai terkadang diabaikan seiring semakin tingginya kebutuhan akan kebebasan
maupun independensi dari otoritas tradisional.
2.
Perubahan Tingkah Laku
Perubahan
tingkah laku yang mungkin menjurus pada perilaku menyimpang. Suatu perilaku
dianggap manyimpang apabila tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma
sosial yang berlaku dalam masyarakat.
3. Budaya
Konsumtif yang Semakin Besar
Individu
mengonsumsi suatu barang karena dianggap sebagai simbol status.
4.
Berkembangnya Sifat Individualisme
Saat ini,
masyarakat lebih mementingkan kepentingan pribadi, sehingga sering
mengesampingkan kepentingan hukum. Hubungan antar manusia bersifat sekunder,
serba terbatas pada bidang kehidupan tertentu saja.
5.
Munculnya Konflik Sosial Vertikal maupun Horizontal
Konflik dan
kekerasan muncul sebagai akibat adanya perbedaan sikap dan kepentingan dalam
menghadapi perubahan sosial.
6.
Lembaga-lembaga Sosial yang ada Tidak Dapat Berfungsi Maksimal
Ketidakmampuan
lembaga sosial berfungsi secara maksimal dikarenakan adanya konflik antara
kelompok pendukung dan penentang perubahan sosial.
7. Banyak
Pengangguran
Di masa
industrialisasi seharusnya tercipta banyak peluang usaha dan kesempatan kerja.
Namun, sebagian anggota masyarakat tidak siap untuk menyesuaikan diri dengan
pola industrialisasi, sehingga dapat meningkatkan jumlah pengangguaran.
8. Adanya
Kesenjangan Sosial
Anggota
masyarakat yang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan tentu akan mampu
meningkatkan taraf hidupnya. Namun sebaliknya, apabila masyarakat tidak mampu
melakukan penyesuaian, maka lama kelamaan akan semakin terbelakang dan
mengalami penurunan kualitas hidup. Sehubungan bergulirnya perubahan, semakin
lebar pula kesenjangan sosial yang tercipta dalam hubungan antara dua keadaan
yang saling bertolak belakang ini
9.
Terjadinya Berbagai Bentuk Kerusakan Lingkungan dan Bencana Alam
Pemanasan
global (global warming) merupakan sebagai salah satu bentuk kerusakan
lingkungan dan bencana alam yang diakibatkan oleh perubahan pola kehidupan
masyarakat. Hal ini telah menjadi sorotan masyarakat dunia, terutama negara
yang mengalami industrialisasi dan pola konsumtif tinggi.
BAB III. PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dapat
disimpulkan bahwa perubahan yang terjadi pada anak muda di Desa Wironanggan
adalah gaya hidup yang meliputi cara berpakaian yang cenderung memilih produk
bermerek, kebiasaan nongkrong, dan gaya bahasa yang cenderung menggunakan logat
kota dan menggunakan bahasa gaul. Kondisi demikian terjadi karena proses
pergeseran budaya dari daerah yang cenderung menjadi budaya kota yang identik
dengan kehidupan mall dan nongkrong, sehingga bukan hanya cara berpakaian yang
berubah, namun pola kebiasaan anak muda di desa juga mengalami perubahan. Tidak
jarang kebiasaan baik anak muda di desa seperti bertadarus atau kegiatan
positif lainnya ikut berubah dan tergeser dengan budaya kota.
Bordieau
dalam kajian tentang gaya hidup menjelaskan bahwa terdapat faktor internal dan
faktor eksternal yang mempengaruhi perubahan gaya hidup seseorang. Faktor yang
mempengaruhi perubahan gaya hidup pada anak muda di desa adalah lingkungan dan
temanteman sebayanya. Selain faktor eksternal berupa lingkungan dan teman,
faktor lain juga dari individu sendiri. Setiap individu memiliki rasa ingin
tahu tentang suatu hal.
Meskipun
budaya modern sudah masuk di lingkungan pedesaan, diharapkan gaya hidup anak
muda di desa tidak terlalu jauh mengikuti perkembangan gaya hidup anak kota. Karena
tidak semua semua gaya hidup dari kota baik untuk diadopsi. Contohnya saja
budaya akan sadar teknologi termasuk yang dapat diadopsi agar kita bisa
mengakses apa saja dan bisa mengetahui berita terbaru. Tetapi terlalu
bergantung dengan teknologi juga tidak baik karena dapat menumbuhkan rasa
individualisme.
DAFTAR PUSTAKA
http://materiku86.blogspot.co.id/2016/03/dampak-positif-dan-negatif-perubahan-sosial.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar