Senin, 24 Desember 2018

Si Hitam dari Pertanian


Jaman sekarang masih sedikit masyarakat yang mengetahui adanya beras hitam, selain faktor harga yang relatif mahal, lingkungan pasar juga belum mendukung untuk memproduksi beras kaya manfaat ini. dibantingkan beras merah yang mulai terkenal, beras hitam masih tergolong pada tahap pengenalan produk. Beras satu itu masih sulit ditemukan dipasar tradisional, konsumen harus membeli di mall atau tempat perbelanjaan lain.

Banyak yang menyalah artikan jika beras hitam adalah ketan hitam, padahal keduanya tentunya berbeda. Bulir berasnya lebih mengkilat dan berukuran lebih panjang. Manfaat dari beras hitam sendiri lebih tinggi daripada beras merah dan beras putih, serta kandungan gizi yang lebih banyak dan serat yang berlimpah. Selain itu mengandung antioksidan lebih banyak daripada buah bluebarry yang menjadi buah nomor satu dengan antioksidan yang tinggi, vitamin E, protein, zat besi dan nutrisi lainnya. Hal ini diyakini baik untuk kesehatan hati, ginjal dan lambung.

Ada beberapa konsumen yang ingin membeli tetapi membutuhkan lebih banyak, sedangkan stok yang dijual hanya sedikit jadi tidak dapat memenuhi permintaan konsumen. Alasan konsumen membeli beras hitam karena sedang mencoba gaya hidup sehat dan memang disarankan menggunakan beras hitam. Selain itu keberadaan beras hitam dipasaran masih sangat jarang sehingga menyulitkan konsumen dari beras hitam tersebut jika harus membeli di supermarket. Karena harga disupermarket jauh lebih mahal daripada harga pasaran.



Meskipun memiliki banyak manfaat daripada beras putih, dipasaran beras hitam keberadaannya masih sangat jarang. Bahkan saat memperkenalkan beras hitam tidak sedikit masyarakat yang tidak tertarik dengan beras hitam tersebut karena merasa asing dan dengan harga yang relatif mahal dari beras putih. Padahal beras hitam ini dapat membantu mencegah kanker.



Sesendok beras hitam mengandung lebih banyak antioksidan dan anthocyanin. Ini memberikan manfaat kesehatan yang lebih besar daripada sesendok blueberry. Kandungan gulanya sedikit namun lebih banyak serat, vatamin dan antioksidan,” kata Zhimin Zu, Profesor dari Louisiana and State University, Amerika.

Faktor utama yang membuat masyarakat enggan untuk membeli adalah harganya yang mahal untuk satu kilo beras htam. Mereka beranggapan jika beras putih masih lebih baik daripada beras hitam meskipun telah diberitahukan manfaat dari beras hitam. Ada juga yang membandingkan beras hitam dengan beras merah, meskipun memang beras hitam adalah salah satu varietas dari beras merah.

Disupermarket besarpun keberadaan beras hitam juga masih jarang dan sekali lagi dengan harga yang relatif mahal dengan kisaran 40.000 per 800gram.

Senin, 03 Desember 2018

Hijabers? Bukan Masalah



Bagi para hijabers tentu tidak asing dengan situs web HijUp.com yang menawarkan berbagai macam tren hijab muslimah modern dari berbagai brand ternama. Kira-kira sudah kenal belum dengan pendiri web tersebut. Jika belum, mari kenalan dengan Diajeng Lestari pendiri web HijUp.com yang super keren.

Diajeng Lestari lahir di Bekasi pada 7 Januari 1986. Masa kecilnya dihabiska ditempat kelahiranya Bekasi, sampai saat kuliah beliau diterima di FISIP Universitas Indonesia jurusan Ilmu Politik. Selama masa perkuliahan ini lah selian mengikuti perkuliaha Ilmu Politik, ternyata beliau juga senag megikuti perkuliahan mata kuliah lain. Salah satu mata kuliah yag disenangi beliau adalah Maagement of Changes yang mengantarkan untuk semakin membuka wawasan tentang dunia bisnis.

Setelah lulus pada tahun 2008, beliau bekerja di GTZ, salah satu perusahan asal Jerman yang bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia guna untuk meneliti pelayanan public di Indonesia. Kemudian Dianjeng dipindahkan kesebuah perusahaan komersil dan masuk sebagai tim marketing research. Bekerja 8 jam sehari dengan gaji 8 juta/bulan tidak membuat Diajeng berpuas diri.

Beliau merasa bosan jika terus menjadi karyawan tanpa adanya pemasukan tambahan dan ingi mengembangkan pemikirannya lagi mengenai bisnis berbasis web. Setelah menikah dengan Akhmad Zaky, pendiri bukalapak.com, membuat Diajeng semakin berkeinginan untuk membuka usaha sendiri.

Sampai akhirnya tahun 2011, Diajeng mulai membangun mimpinya dengan mendirikan HijUp.com yaitu e-commers B2C (business to customer) dengan konsep fashion mall yang khusus menjual barang-barang bagi muslimah dengan fashion yang menarik. Dalam menjalankan bisnis HijUp.com ini Diajeng banyak sekali melewati lika-liku dunia bisnis. Tetapi semua hambatan itu tidak membuat beliau menyerah begitu saja.

Dibantu oleh sang suami, sekarang ini bisnis HijUp.com sudah memiliki 120 brand dari desainer lokal yang telah bergabung dengan websitenya. Selain menjual fashion muslimah, sekarang ini beliau mencoba untuk menjual produk-produk kebutuhan anak-anak dan home and living. Kesuksesan bisnisnya ini tidak didapat secara instan, selain telah melewati perjuangan yang panjang dibutuhkan kepercayaan diri, mempercayai mimpi, koordinasi dan komunikasi juga dibutuhkan dan yang terpenting adalah percaya dengan Tuhan.


Follow your heart, follow your dream “ – Diajeng Lestari

Senin, 05 November 2018

Pergi Untuk Mengejar Sukses



Namanya bapak Tomi asal Banten, Jawa Barat yang merantau ke Madura. Disini beliau beserta istrinya membuka usaha Ayam Geprek di Graha Kamal sejak tahun 2017 lalu. Usahanya ini masih terbilang baru karena baru berusia satu tahun. Bapk Tomi tidak hanya beruda dengan istrinya tetapi juga dengan salah satu anaknya yang berkuliah di Universitas Trunojoyo Madura.

Awalnya beliau bekerja di salah satu perusahaan di Surabaya. Namun beliau tidak meneruskan pekerjaannya karena merasa gaji dan pekerjaannya yang begitu-begitu saja. Beliau ingin membuka usaha sendiri, selain sudah memiliki keterampilan dari pekerjaannya selama ini beliau juga ingin mencari sesuatu yang baru dan jika berwirausaha sendiri beliau dapat membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. Maka berdirilah usaha Ayam Geprek ini.

Usahanya ini termasuk ramai selain karena masih sedikit pesaing, harga yang ditawarkan juga termasuk murah dan kualitasnya tidak mengecewakan. Untuk satu porsi ayam geprek biasa dengan minumnya hanya dihargai sebesar Rp 10.000 saja. Selain ayam geprek, bapak Tomi juga menjual seblak dan variasi rasa ayam geprek seperti ayam geprek keju.

Tempat yang dijadikan tempat usaha ini merupakan rumah yang disewa beliau dari salah satu kenalannya. Saat ditanya apakah beliau ingin mengembangkan usahanya, tentu saja beliau mau. Tetapi ada kendala untuk mengembangkan usahanya. Beliau pernah ditipu oleh salah satu karyawannya untuk memperluas usaha, sejak saat itu beliau hanya memperkerjakan orang yang sangat dipercayanya saja.

“ Mencari orang yang dipercaya itu susah, makanya kita harus hati-hati sama orang baru. Kalau nggak saya percaya ya nggak saya pekerjakan disini” begitulah ungkapan bapak Tomi perihal masalah yang pernah dialaminya.

Meskipun termasuk usaha baru tetapi keuntungan dari ayam gerek ini sehari bisa mencapai Rp 5.000.000 untuk keuntungan kotor, sedangkan keuntungan bersihnya sekitar 1-2 juta. Setiap harinya selalu ada orang yang mengirim ayam yang digunakan untuk membuat ayam geprek ini. Beliau sudah memiliki kenalan untuk memasok ayam setiap harinya.

Dalam berwirausaha pasti memiliki hambatan tersendiri, tidak selamanya usaha yang dijalankan dapat berjalan dengan baik. Bagi bapak Tomi, keadaan yang seperti itu cukup dijalani saja dan jangan mudah menyerah. Karena memang berwirausaha membutuhkan tekat yang kuat dan pasion dalam dunia usaha. Jika belum apa-apa sudah menyerah duluan, nantinya tidak usaha yang dibangun tidak dapat berkembang menjadi lebih baik.

Salah satu contoh hambatan yang dirasakan oleh bapak Tomi sendiri yaitu saat mahasiswa sedang libur panjang. Beliau mengatakan jika mahasiswa libur semester, maka usahanya juga libur sekitar dua minggu kemudian buka kembali. Hal ini terjadi karena kebanyakan pelanggan dari Ayam Geprek ini adalah kalangan mahasiswa dan anak sekolahan. Hanya sedikit penduduk sekitar yang membeli kesana.



- Inspirasi dari Bapak Tomi, 
Owner Ayam Geprek Bundaran Graha Kamal

Rabu, 04 Juli 2018

Proses Perubahan Sosial



BAB I. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pada era globalisasi ini, tingkat arus informasi sangat berkembang sehingga  sangat cepat dan sangat terasa di masyarakat. Pengaruh budaya global terhadap budaya lokal merupakan serangan terhadap identitas suatu bangsa. Dengan adanya pengaruh dari globalisasi perkembangan di suatu daerah tidak dapat dipisahkan dari peran serta anak muda. Karena anak muda yang akan menunjukkan statusnya melalui suatu gaya hidup. Saat ini anak muda lebih sering berkumpul dengan teman-temannya. Kondisi ini juga terjadi di Desa Wironanggan sebagai pengaruh dari globalisasi terhadap anak muda yang suka nongkrong di kafe. Ada rasa yang berbeda ketika mereka masuk dan nongkrong di tempat yang bisa dibilang kehidupan elit.
Tanpa mereka sadari mereka telah membeli pola dan gaya hidup agar mereka menjadi orang modern. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat, dan pendapatnya dalam membelanjakan uang dan mengalokasikan waktu. Budaya urban telah hidup di Desa Wironanggan yang menyebabkan mereka bersifat kekotaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Masyarakat urban identik dengan industrialisasi dan gaya hidup yang telah menyuburkan masyarakat modern khususnya anak muda atau sosialita. Zelinsky dan Lewis mengatakan bahwa mobilitas penduduk memegang peranan penting dalam perubahan sosial budaya dengan cara membawa masyarakat tradisional ke suasana modern yang dibawa dari luar. Perubahan tersebut berupa pergeseran nilai dan norma serta jaringan dan pola hubungan kekerabatan di pedesaan (Haryono,2010).

1.2 PERUMUSAN MASALAH

  1. Bagaimana proses perubahan sosial terjadi?
  2. Bagaimana dampak akibat perubahan sosial?
  3. Bagaimana perubahan gaya hidup anak muda desa Wironanggan?

1.3 TUJUAN

Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana proses perubahan sosial dan dampak yang ditimbulkan akibat proses perubahan sosial tersebut serta mengetahui bagaiimana perubahanan gaya hidup anak muda desa Wironanggan.

BAB II. PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PERUBAHAN SOSIAL

Perubahan sosial merupakan perubahan kehidupan masyarakat yang berlangsung terus-menerus dan tidak akan pernah berhenti, karena tidak ada satu masyarakat pun yang berhenti pada suatu titik tertentu sepanjang masa.
Dan berikut merupakan pengertian menurut beberapa ahli:
Selo Soemarjan: Perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Robert M MacIver: Perubahan-perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan dalam hubungan sosial ( social relationships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan ( equilibrium ) hubungan sosial.
John Lewis Gillin dan John Philip Gillin: Perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara hidup yang diterima, akibat adanya perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun karena adanya difusi dan penemuan baru dalam masyarakat.

2.2 PROSES PERUBAHAN SOSIAL

*      Discovery adalah penemuan-penemuan yang tidak  disengaja atau disengaja untuk kepentingan umat manusia akan tetapi masyarakat belum menerima secara luas dan masih mendapat tantangandaribanyakpihaktentangdampakpositifdannegatifdaripenemuantersebutterhadapkehidupanmasyarakat.Contoh nyaadalahteknikkloningpadamakhlukhidup.
*      Invensi adalah penemuan berupa ide yang dituangkankedalamsuatukegiatanpemecahanmasalah yang spesifik di bidangteknologi, yang dapatberupa proses atauhasilproduksiataupenyempurnaandanpengembangan proses atauhasilproduksi. Invensidapatdipatenkan, sedangkan discovery tidak. 
*      Difusi merupakan suatu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan yang berupa gagasan-gagasan, keyakinan-keyakinan, serta hasil-hasil kebudayaan dari seseorang atau sekelompok orang yang satu kepada seseorang atau sekelompok orang yang lainnya

Ditinjau dari proses terjadinya, difusi dapat dibedakan atas tiga macam, yakni sebagai berikut:
1. Penyebaran Damai
Penyebaran damai merupakan masuknya unsur baru ke dalam suatu masyarakat tanpa kekerasan dan paksaan, namun mengakibatkan masyarakat yang menerima semakin maju. Contohnya masuknya internet ke sekolah-sekolah.
2. Penyebaran dengan Kekerasan
Penyebaran dengan kekerasan merupakan masuknya unsur baru ke dalam suatu masyarakat yang diwarnai dengan kekerasan dan paksaan, sehingga merusak kebudayaan masyarakat penerima. Contohnya masuknya budaya asing pada masa penjajahan kolonial Belanda.
3. Penyebaran Simbiotik
Penyebaran simbiotik merupakan proses saling memberi dan saling menerima terhadap adanya gagasan-gagasan, keyakinan-keyakinan, maupun kebudayaan fisik lainnya yang terjadi antara dua masyarakat atau lebih. Terdapat tiga macam penyebaran simbiotik, yaitu:
a)    Penyebaran simbiotik mutualistik, yakni suatu proses penyebaran simbiotik yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak.
b)    Penyebaran simbiotik komersialistik, yakni suatu proses penyebaran simbiotik yang menempatkan salah satu pihak dalam posisi beruntung, sedangkan pihak yang lainnya tidak merasa dirugikan.
c)    Penyebaran simbiotik parasitistik, yakni suatu proses penyebaran simbiotik yang menempatkan salah satu pihak dalam posisi beruntung, sedangkan pihak yang lainnya dirugikan.
*      Akulturasimerupakan proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok
manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga unsur-unsur kebudayaan itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya, tanpa menghilangkan sifat khas kepribadian kebudayaan asli.
Proses akulturasi dapat berjalan sangat cepat atau lambat tergantung persepsi masyarakat setempat terhadap budaya asing yang masuk. Apabila masuknya melalui proses pemaksaan, maka akulturasi memakan waktu relatif lama. Sebaliknya, apabila masuknya melalui proses damai, akulturasi tersebut akan berlangsung relatif lebih cepat.
*      Asimilasiadalah proses sosial tingkat lanjut yang timbul apabila terdapat
golongan-golongan manusia yang mempunyai latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda, saling berinteraksi dan bergaul secara langsung dan intensif dalam waktu yang lama, dan kebudayaan-kebudayaan golongan-golongan tersebut masing-masing berubah sifatnya yang khas menjadi unsur-unsur kebudayaan yang baru, yang berbeda dengan aslinya.
Asimilasi terjadi sebagai usaha untuk mengurangi perbedaan antarindividu atau antarkelompok guna mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan-tujuan bersama. Menurut Koentjaraningrat, proses asimilasi akan timbul apabila ada kelompok-kelompok yang berbeda kebudayaan saling berinteraksi secara langsung dan terusmenerus dalam jangka waktu yang lama, sehingga kebudayaan masing-masing kelompok berubah dan saling menyesuaikan diri.
*      Akomodasidapat diartikan sebagai suatu keadaan yang menunjuk
terciptanya keseimbangan dalam hubungan-hubungan sosial antarindividu dan kelompok-kelompok sehubungan dengan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Sebagai suatu proses, akomodasi menunjuk kepada usaha-usaha manusia untuk meredakan pertentangan-pertentangan atau usaha-usaha untuk mencapai kestabilan interaksi sosial.

2.3 PENYEBAB PERUBAHAN SOSIAL

  1. Dari Dalam Masyarakat
  • Mobilitas Penduduk
Mobilitas penduduk ini meliputi bukan hanya perpindahan penduduk dari desa ke kota atau sebaiiknya, tetapi juga bertambah dan berkurangnya penduduk
  • Penemuan-penemuan baru (inovasi)
Adanya penemuan teknologi baru, misalnya teknologi plastik. Jika dulu daun jati,
daun pisang dan biting (lidi) dapat diperdagangkan secara besar-besaran maka
sekarang tidak lagi. Suatu proses sosial perubahan yang terjadi secara besar-besaran dan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama sering disebut dengan inovasi atau innovation. Penemuan-penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan-perubahan dapat dibedakan dalam pengertian-pengertian Discovery dan Invention
Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan baru baik berupa alat ataupun gagasan yang diciptakan oleh seorang individu atau serangkaian ciptaan para individu. Discovery baru menjadi inventionkalau masyarakat sudah mengakui dan menerapkan penemuan baru itu.
  • Pertentangan masyarakat
Pertentangan dapat terjadi antara individu dengan kelompok atau antara kelompok dengan kelompok.
  • Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi
Pemberontakan dari para mahasiswa, menurunkan rezim Suharto pada jaman orde baru. Munculah perubahan yang sangat besar pada Negara dimana sistem pemerintahan yang militerisme berubah menjadi demokrasi pada jaman refiormasi. Sistem komunikasi antara birokrat dan rakyat menjadi berubah (menunggu apa yang dikatakan pemimpin berubah sebagai abdi masyarakat).
  1. Dari Luar Masyarakat
  • Peperangan
Negara yang menang dalam peperangan pasti akan menanamkan nilai-nilai sosial dan kebudayaannya.
  • Lingkungan
Terjadinya banjir, gunung meletus, gempa bumi, dll yang mengakibatkan penduduk di wilayah tersebut harus pindah ke wilayah lain. Jika wilayah baru keadaan alamnya tidak sama dengan wilayah asal mereka, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan di wilayah yang baru guna kelangsungan kehidupannya.
  • Kebudayaan Lain
Masuknya kebudayaan Barat dalam kehidupan masyarakat di Indonesia menyebabkan terjadinya perubahan.

2.4 FAKTOR-FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT

1.    Faktor-faktor Pendorong
  • Intensitas hubungan/kontak dengan kebudayaan lain
  • Tingkat Pendidikanyang maju
  • Sikap terbuka dari masyarakat
  • Sikap ingin berkembang dan maju dari masyarakat
2.    Faktor-faktor Penghambat
  • Kurangnya hubungan dengan masyarakat luar
  • Perkembangan pendidikan yang lambat
  • Sikap yang kuat dari masyarakat terhadap tradisi yang dimiliki
  • Cenderung menolak terhadap hal-hal baru

2.5 DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL

1. Munculnya Nilai dan Norma Baru 
Adakalanya suatu nilai dan norma dirasa tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan manusia yang semakin kompleks. Dengan adanya perubahan sosial diharapkan mampu mendorong munculnya nilai maupun norma baru yang lebih sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.
2. Adanya Struktur dan Hubungan Sosial Baru 
Struktur dan hubungan sosial baru ini biasanya lebih menekankan pada penghormatan terhadap hak asasi manusia.
3. Adanya Upaya Memberdayakan Perempuan dan Mewujudkan Kesetaraan Gender 
Bentuk pemberdayaan perempuan harus diletakkan dalam kerangka gender related development yaitu dengan menambah anggaran kesehatan dan pendidikan. Memastikan bahwa perempuan sudah mendapatkan porsi yang layak, terutama terkait dengan peningkatan pelayanan kesehatan dan beasiswa bagi pelajar perempuan. Kesetaraan yang harmonis diupayakan agar peranan perempuan sebagai pelaku kegiatan ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup. Perempuan diharapkan lebih leluasa menggali dan mengembangkan potensi ataupun sumber daya yang dimilikinya.
4. Terjadinya Diferensiasi Struktural
Diferensiasi struktural yaitu berkembangnya lembaga-lembaga sosial baru, sehingga lebih memungkinkan anggota masyarakat untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan yang semakin kompleks. Dengan demikian, diharapkan fungsi pemenuhan kebutuhan tersebut dapat dilaksanakan dengan lebih baik.
5. Munculnya Budaya Ilmuwan
Setiap gejala sosial maupun non-sosial dilakukan dengan mengacu pada deskripsi ilmiah. Itulah sebabnya, penalaran dan observasi harus dilakukan secara tepat agar dapat berfungsi sebagai sarana pencarian pengetahuan ilmiah.
6. Kesadaran Politik Semakin Tinggi
Tingginya kesadaran politik ditandai dengan meningkatnya partisipasi dalam politik praktis. Pendidikan politik mulai menyentuh lapisan bawah masyarakat, sehingga berkembang kesadaran tentang pentingnya penggunaan hak politik.
7. Meningkatnya Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Munculnya penelitian ilmiah semakin menyadarkan manusia terhadap pentingnya penguasaan Iptek dengan peningkatan taraf hidupnya.
8. Tingkat Pendidikan Formal Semakin Tinggi dan Merata
Perkembangan berbagai jenjang pendidikan formal, dengan jurusan dan biaya yang beragam akan semakin meningkatkan akses anggota masyarakat terhadap pendidikan.
9. Berkembangnya Industrialisasi
Perkembangan ini memunculkan produktivitas dan nilai tambah yang signifikan, sehingga menyerap banyak tenaga kerja serta meningkatkan peluang ekspor.

10. Terbukanya Peluang Mobilitas
Hambatan untuk melakukan mobilitas sosial kini semakin berkurang. Semakin terbukanya kesempatan untuk mengadakan mobilitas sosial pada semua strata.
11. Perlindungan dan Penghormatan terhadap Kebebasan dalam Kehidupan Beragama
Perlindungan dan penghormatan ini mencakup penanaman cara hidup saling menghormati, tulus, dan toleran terhadap keanekaragaman agam yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat yang plural. Dengan demikian diharapkan akan tercipta kerukunan antar umat beragama yang bermuara pada terwujudnya kebebasan beragama secara hakiki.
12. Masyarakat Semakin Menghargai Waktu
Dalam orientasinya ke masa depan, anggota masyarakat berupaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam berbagai aktivitas.


Dampak Negatif Perubahan Sosial
Dampak negatif mengarah pada kemunduran yang ditandai dengan adanya tindak kriminalitas, konflik sosial, deviasi sosial, serta berbagai masalah sosial lainnya. Hal inilah yang menjadi titik jenuh dari perubahan sosial dalam masyarakat. Adapun dampak yang bersifat negatif antara lain.

1. Adanya Disorientasi Nilai dan Norma
Norma dan nilai terkadang diabaikan seiring semakin tingginya kebutuhan akan kebebasan maupun independensi dari otoritas tradisional.
2. Perubahan Tingkah Laku
Perubahan tingkah laku yang mungkin menjurus pada perilaku menyimpang. Suatu perilaku dianggap manyimpang apabila tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat.
3. Budaya Konsumtif yang Semakin Besar
Individu mengonsumsi suatu barang karena dianggap sebagai simbol status.
4. Berkembangnya Sifat Individualisme
Saat ini, masyarakat lebih mementingkan kepentingan pribadi, sehingga sering mengesampingkan kepentingan hukum. Hubungan antar manusia bersifat sekunder, serba terbatas pada bidang kehidupan tertentu saja.
5. Munculnya Konflik Sosial Vertikal maupun Horizontal
Konflik dan kekerasan muncul sebagai akibat adanya perbedaan sikap dan kepentingan dalam menghadapi perubahan sosial.
6. Lembaga-lembaga Sosial yang ada Tidak Dapat Berfungsi Maksimal
Ketidakmampuan lembaga sosial berfungsi secara maksimal dikarenakan adanya konflik antara kelompok pendukung dan penentang perubahan sosial.
7. Banyak Pengangguran
Di masa industrialisasi seharusnya tercipta banyak peluang usaha dan kesempatan kerja. Namun, sebagian anggota masyarakat tidak siap untuk menyesuaikan diri dengan pola industrialisasi, sehingga dapat meningkatkan jumlah pengangguaran.
8. Adanya Kesenjangan Sosial
Anggota masyarakat yang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan tentu akan mampu meningkatkan taraf hidupnya. Namun sebaliknya, apabila masyarakat tidak mampu melakukan penyesuaian, maka lama kelamaan akan semakin terbelakang dan mengalami penurunan kualitas hidup. Sehubungan bergulirnya perubahan, semakin lebar pula kesenjangan sosial yang tercipta dalam hubungan antara dua keadaan yang saling bertolak belakang ini
9. Terjadinya Berbagai Bentuk Kerusakan Lingkungan dan Bencana Alam
Pemanasan global (global warming) merupakan sebagai salah satu bentuk kerusakan lingkungan dan bencana alam yang diakibatkan oleh perubahan pola kehidupan masyarakat. Hal ini telah menjadi sorotan masyarakat dunia, terutama negara yang mengalami industrialisasi dan pola konsumtif tinggi.



BAB III. PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa perubahan yang terjadi pada anak muda di Desa Wironanggan adalah gaya hidup yang meliputi cara berpakaian yang cenderung memilih produk bermerek, kebiasaan nongkrong, dan gaya bahasa yang cenderung menggunakan logat kota dan menggunakan bahasa gaul. Kondisi demikian terjadi karena proses pergeseran budaya dari daerah yang cenderung menjadi budaya kota yang identik dengan kehidupan mall dan nongkrong, sehingga bukan hanya cara berpakaian yang berubah, namun pola kebiasaan anak muda di desa juga mengalami perubahan. Tidak jarang kebiasaan baik anak muda di desa seperti bertadarus atau kegiatan positif lainnya ikut berubah dan tergeser dengan budaya kota.
Bordieau dalam kajian tentang gaya hidup menjelaskan bahwa terdapat faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi perubahan gaya hidup seseorang. Faktor yang mempengaruhi perubahan gaya hidup pada anak muda di desa adalah lingkungan dan temanteman sebayanya. Selain faktor eksternal berupa lingkungan dan teman, faktor lain juga dari individu sendiri. Setiap individu memiliki rasa ingin tahu tentang suatu hal.
Meskipun budaya modern sudah masuk di lingkungan pedesaan, diharapkan gaya hidup anak muda di desa tidak terlalu jauh mengikuti perkembangan gaya hidup anak kota. Karena tidak semua semua gaya hidup dari kota baik untuk diadopsi. Contohnya saja budaya akan sadar teknologi termasuk yang dapat diadopsi agar kita bisa mengakses apa saja dan bisa mengetahui berita terbaru. Tetapi terlalu bergantung dengan teknologi juga tidak baik karena dapat menumbuhkan rasa individualisme.

DAFTAR PUSTAKA


http://materiku86.blogspot.co.id/2016/03/dampak-positif-dan-negatif-perubahan-sosial.html


Sabtu, 09 Juni 2018

Managemen Agribisnis Keterkaitan Antar Subsistem dalam Sistem Agribisnis Peternakan Bebek Di Kecamatan Candi

BAB I PENDAHULUAN


1.1 LATAR BELAKANG

Itik  atau bebek adalah nama umum untuk beberapa spesies burung dalam famili Anatidae. Bebek umumnya adalah burung akuatik yang sebagian besar ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan kerabatnya angsa dan angsa berleher pendek, dan dapat ditemukan pada perairan air tawar maupun air laut. Bebek kadang-kadang disamakan dengan beberapa burung air yang berhubungan jauh namun mirip dalam penampilan, misalnya loon, grebe, gallinule, dan coot.
Bebek memiliki banyak keunggulan ekonomis, untuk diternakkan demi daging, bulu, telur, dan juga kotoran mereka. Bebek yang diternakkan merupakan keturunan dari bebek liar Mallard ( Anas Platyrhyncos ). Bebek yang diternakkan memiliki ukuran lebih besar dari nenek moyang mereka.
Bebek salah satu unggas yang paling banyak dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia, karena  memiliki prospek yang menjanjikan dan menguntungkan. Selain itu, bebek juga digunakan sebagai bahan makanan karena memiliki protein tinggi yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Semenjak harga daging sapi dan ayam semakin melonjak, banyak konsumen yang beralih kedaging bebek. Maka tidak heran, jika bebek memiliki prospek yang baik untuk kedepannya.
Di Indonesia, bebk pertama kali dibawa dan diperkenalkan oleh orang-orang India pada abad ke VII terutama di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Orang-orang India tersebut merupakan ahli-ahli yang diutus oleh Raja Syailendra untuk membangun candi-candi Hindu dan Budha di Nusantara. Menurut sejarawan, itik-itik yang dibawa ke Indonesia berhubungan dengan ritual keagamaan. Sehingga itik-itik tersebut juga tersebar ke seluruh wilayah Indonesia.


BAB II PEMBAHASAN


2.1 KONDISI MASING-MASING SUBSISTEM

A. Subsistem Hulu

Subsistem yang mencakup semua kegiatan untuk memproduksi dan menyalurkan input-input pertanian dalam arti luas. Subsistem agribisnis hulu ( upstream off-farm agribusiness ) mencakup kegiatan ekonomi industri yang menghasilkan sarana produksi seperti pembibitan, usaha industri pupuk, industri obat-obatan, industri pestisida dan lain-lain beserta kegiatan perdagangan.
Kondisis subsistem hulu pada pertenakan bebek di Kecamatan Candi dapat dikatakan baik. Peternak mendapatkan anakan bebek tersebut dengan mudah dari masyarakat sekitar. Sehingga mampu memberdayakan masyarakat yang kurang mampu untuk membudidayakan anakan bebek tersebut. Untuk pakan sendiri, peternak meggunakan pakan juga dari masyarakat sekitar yang bekerja sebagai nelayan kupang.
1)    Anakan
Kesehatan anakan merupakan salah satu faktor yang menunjang keberhasilan dalam usaha budidaya bebek. Oleh karena itu peternak berusaha untuk menjaga keadaan kandang agar tetap kering sehingga anakan bebek tidak mudah stres. Bebek atau itik termasuk hewan yang mudah stres apabila mendengar suara keras seperti petir, kembang api.
2)    Pakan
Peternak bebek tersebut menggunakan pakan dari bahan alam seperti sari laut, kepala udang, karak atau nasi kering, kupang, dan sedikit makanan olahan pabrik. Alasan peternak tersebut menggunakan pakan kupang karena bebek menjadi lebih sehat dan dapat memproduksi telur dengan maksimal. Jika terlalu banyak menggunakan pakan yang berasal dari olahan pabrik, maka kualitas dari telur bebek tersebut tidak terlalu baik seperti menggunakan pakan dari alam.
Pemberian pakan sendiri dilakukan 3x sehari. Untuk menjaga kualitas dari telur bebek dan kesehatan bebek tersebut, petani lebih banyak menggunakan bahan pakan dari alam. Selain sehat, pakan dari alam juga didapat dengan mudah. Contohnya saja kulit kupang yang didapat dari nelayan sekitar, tentu saja hal tersebut dapat membantu kehidupan nelayan kupang.
3)    Alsintan
Sebuah usaha tani tentunya memerlukan alat-alat agar usaha tani yang dijalankan dapat berjalan dengan baik. Alat-alat yang digunakan dalam usaha tani bebek adalah kandang tipe pekarangan yang sekarang ini menggunakan metode tumpang sari pohon jambu dan kandang tipe postal berupa bangunan besar yang memiliki atap dan dinding.

B. Subsistem Budidaya ( On-Farm )

Kegiatan ekonomi yang menggunakan sarana produksi yang dihasilkan dari subsistem hulu untuk mengahasilkan produk pertanian primer, yang termasuk dalam subsistem budidaya, yaitu usaha tani, perkebunan, usaha perikanan, peternakan dan lainnya.
Kondisi subsistem budidaya (on-farm) pada usaha budidaya bebek di Kecamatan Candi dapat dikatakan baik, karena lahan yang diolah dalam kondisi baik, tenaga kerja berasal dari luar keluarga, sumber modal berasal dari pribadi, keadaan lingkungan sekitar cukup baik untuk mendukung adanya budidaya bebek dan peternak mendapatkan pengalaman dari usaha sebelumnya yaitu gembala kambing.
1)    Pengolahan Lahan
Luas lahan yang digunakan untuk budidaya bebek seluas ±1Ha ,lahan tersebut dibagi menjadi beberapa kandang. Kadang pertama berada disamping sebelah rumah peternak. Peternak bebek tersebut sedang mencoba untuk menggabungkan lahan yang digunakan untuk budidaya bebek dengan nenaman pohon jambu. Caranya pohon jambu tersebut ditaruh didalam pot-pot besar lalu ditaruh diatas tempat yang sudah dibuat oleh petani tepat diatas kandang bebek. Lahan yang digunakan tersebut sebesar 200m² untuk tumpang sari tersebut.
Sedangkan sisa lahan tersebut berada dibelakang rumah peternak yang menggunakan kandang tipe postal yang berupa bangunan. Sehingga tidak dapat dijadikan lahan tumpang sari seperti kandang yang pertama.
2)    Teknik Budidaya
Teknik yang dilakukan oleh peternak bebek di Kecamatan Candi ini peternak mengambil anakan dari orang lain. Lalu jika sudah cukup umur maka akan diambil dan diternakkan selama beberapa minggu. Bebek tersebut akan bertelur pada usia 6-7 bulan. Jika masa produktivitas dari bebek tersebut sudah habis, maka bebek tersebut kembali dijual kepada orang lain untuk diolah dagingnya.
3)    Tenaga Kerja
Tenaga kerja sangat penting dalam keberlangsungan sebuah usaha. Tenaga kerja yang digunakan berupa manusia yang berasal dari keluarga sendiri maupun luar keluarga. Untuk proses produksi dan pengiriman menggunakan tenaga kerja luar keluarga.
4)    Modal
Dalam sebuah usaha tentunya memerlukan sebuah modal, terdapat modal tetap dan modal tidak tetap, banyak cara bagi seorang peternak dalam memperoleh modal usahanya, diantaranya modal berasal dari uang pirbadi (mandiri), diperoleh dari pinjaman dari pemerintah data pihak lain. Usaha budidaya bebek ini peternak menggunakan modal secara mandiri dengan menggunakan uang pribadinya
5)    Petani
Keilmuan seorang peternak akan menentukan hasil usahanya, dalam menjalankan usaha ini peternak memperoleh ilmunya berasal dari pengalaman pribadi yang dulu pernah menggembala kambing.
6)    Manajemen
Dalam kegiatan usaha ternak bebek ini manajemen yang digunakan adalah manajemen tradisional. Dengan alasan tenaga kerjanya berasal dari keluarga dan luar keluarga (masyarakat sekitar).
7)    Lingkungan
-       Fisik: di daerah Sidoarjo termasuk daerah yang banyak tambak penghasil bandeng, selain itu ada juga berbagai macam peternakan dan sawah.
-       Ekonomi: kondisi ekonomis peternak dalam usaha ini termasuk dalam kondisi menengah keatas, karena peternak mampu membiayai kebutuhan dalam budidaya bebek dengan modal milik pribadi.
-       Sosial: kepercayaan orang didaerah Sidoarjo terutama Candi masih percaya dengan hal-hal tradisional, seperti melarung sesaji jika telah masuk musim panen.
8)    Komoditi yang diusahakan
Komoditi yang diusahakan dalam budidaya bebek, yaitu bebek itu sendiri.

C. Subsistem Hilir ( Off-Farm )

                Subsistem hilir dibagi menjadi dua yaitu hilir pengolahan dan hilir pemasaran. Hilir pengolahan adalah kegiatan ekonomi yang mengolah produk pertanian primer menjadi produk olahan, baik produk antara maupun produk akhir, beserta kegiatan perdagangan di pasar domestik maupun di pasar internasional kemudian didistribusikan ke konsumen.
            Hilir pemasaran merupakan kegiatan untuk memperlancar pemasaran komoditas pertanian baik segar maupun olahan didalam dan  luar negeri, termasuk didalamnya kegiatan distribusi untuk memperlancar arus komoditas dari sentra produksi ke sentra konsumsi, promosi, informasi pasar, serta market intelligence.
            Kondisi subsistem hilir (off-farm) pada usaha peternakan bebek di Kecamatan Candi dapat dikatakan baik, karena pada usaha ini ada pengolahan dari telur bebek sebelum dipasarkan.
1)    Hilir Pengolahan
Dalam usaha peternakan bebek di Kecamatan Candi ini ada proses pengolahannya. Telur bebek yang sudah diambil dari kandang akan diolah menjadi telur asin yang memiliki berbagai macam rasa.
Cara mengolah telur asin tersebut agar memiliki berbagai macam rasa, yaitu:
-       Telur yang sudah diambil dari kandang dibersihkan dan disortir menurut ukurannya.
-       Bila ingin membuat telur asin rasa original makan akan dilumuri bubuk batu bata yang sudah dicampur dengan garam dan abu gosok.
-       Kemudian di peram selama tujuh sampai sepuluh hari.
-       Sedangkan untuk telur asin yang memilki rasa berbeda cara pembuatan ditiap rasanya.
-       Jika ingin rasa kepiting, maka telur tersebut akan dioven beserta cankangnya dengan mencampur bumbu buatan sendiri.
-       Sedangkan untuk rasa udang, maka telur asin tersebut akan drebus.
-       Lalu untuk rasa salmon juga sama seperti pembuatan telur asin rasa original, bedaya setelah peraman kemudian direbus dalam minyak salmon selama 4 jam.
-       Untuk membedakan rasa pada telur asin tersebut, peternak membungkusnya dengan aluminuim foil yang berbeda warna.
2)    Hilir Pemasaran
Proses pemasaran dari produk olahan telur asin tersebut dilakukan peternak secara mandiri. Peternak bebek tersebut memiliki toko kecil didepan rumahnya yang berfungsi untuk menjual telur asin. Pada awalnya yang membeli dari masyarakat sekitar, karena telur asin olahan tersebut memiliki berbagai macam rasa yang unik kabar adanya telur asin tersebut membuat konsumen semakin banyak.
Lama kelamaan semakin banyak orang yang penasaran dengan rasa telur asin tersebut dan datang untuk membelinya. Pemasaran dilakukan secara manual tanpa ada perantara.

D. Subsistem Penunjang
Suatu kegiatan yang mendukung, melayani dan menyediakan jasa untuk subsistem hulu, budidaya dan hilir, pelaku dalam subsistem penunjang diantarnya badan penyuluhan, lembaga keuangan atau perbankan, transportasi dan perhubungan, pergudangan dan pemerintah.
            Kondisi subsistem penunjang pada usaha peternakan bebek di Kecamatan Candi dapat dikatakan cukup, dengan alasan pada usaha ini badan penyuluhan tidak memiliki peranan karena peternak dalam menjalankan usahanya dilakukan secara mandiri. Lembaga keuangan atau perbankan juga tidak memiliki perananan karena modal untuk usaha ternak bebek memakai modal sendiri. Untuk transportasi kondisinya baik dikarenakan menggunakan transportasi dengan baik untuk pengiriman telur asin tersebut.
            Kebijakan pemerintah kondisinya baik yang mana dengan adanya kebijakan pemerintah terutama kebijakan ekspor impor dapat memudahkan dalam hal pemasaran ke luar negeri, selain itu dalam pemasaran produk perlu mengetahui informasi pasar petani mengaku bahwa pemerintah selalu memberikan informasi pasar kepada petani.

2.2 KETERKAITAN ANTAR SUBSISTEM

A. Subsistem Onfarm dengan Subsistem Hulu

Keterkaitan antara subsistem onfarm dengan subsistem hulu adalah dimana dalam pengadaan anakan dan pangan sangat kuat.  Karena anakan diperoleh dengan mudah , keterkaitan terkuat terletak pada pakan karena mudah didapat dan keterkaitan pada alsintan juga termasuk kuat karena memilki lahan sendiri.

B. Subsistem Onfarm dengan Subsistem Hilir

Keterkaitan antara subsistem onfarm dengan subsistem hilir adalah kuat. Dimana dalam  proses pengolahan ada keterkaitan karena ada pengolahan telur bebek menjadi telur asin. Dari segi pemasaran ada keterkaitan yang kuat karena pemasaran telur asin ini sudah sampai mengekspor hingga mancanegara yang dapat menambah devisa negara.

C. Subsistem Penunjang

1. Subsistem Penunjang dengan Subsistem Hulu
Keterkaitan anatara subsistem hulu dengan subsistem penunjang adalah cukup berkaitan. Dimana proses transportasi untuk anakan bebek menuju kandang budidaya sudah baik. Tidak ada keterkaitan dengan lembaga keuangan atau bank karena modal berasal dari peternak sendiri.
Keterkaitan dengan lembaga penyuluhan juga tidak. Keterkaitan dengan pergudangan juga lemah karena peternak biasanya langsung mengirim hasil olahan telur asin tersebut, sebab telur asin hanya mampu bertahan selama kurang lebih lima hari saja.
2. Subsiste Penunjang dengan Subsistem Budidaya
            Keterkaitan anatara subsistem penunjang dengan subsistem budidaya tidak ada karena peternak tidak mendapatkan penyuluhan dari lembaga penyuluh. Peternak melakukan budidaya dengan mandiri. Selain itu peternak juga tidak melakukan kerja sama dengan lembaga keuangan, pemerintah, dan pergudangan. Untuk transportasi masih ada sedikit keterkaitan.
3. Subsistem Penunjang dengan Subsistem Hilir
            Keterkaitan subsistem penunjang dengan subsistem hilir adalah bermacam-macam. Alasannya pada subsistem hilir pengolahan tidak ada keterkaitannya. Sedangkan untuk hilir pemasaran ada sedikit keterkaitan yaitu dengan transportasi yang digunakan untuk memasarkan produk olahan telur asin.

Lokasi pengataman berada di UD Adon Jaya, Desa Kebonsari, Rt 05, Rw 01, Kecamatan Candi, Sidoarjo.




BAB III PENUTUP


3.1 Simpulan

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam usaha peternakan bebek termasuk tidak baik karena masih ada subsistem yang masih belum dimanfaatkan dengan baik.  Pada subsistem hulu, budidaya dan hilir  tergolong baik. Untuk subsistem hilir pemasaran dirasa masih kurang maksimal karena hanya masih mengandalkan dari mulut kemulut. Keterkaitan antar subsistem sangat signifikan dengan tingkat hubungan rendah sampai tinggi.

3.2 Saran

Disarankan agar peternak memperbaiki proses pemasaran dengan cara mengiklankan lewat brosur atau media sosial yang ada. Agar telur asin olahan tersebut semakin banyak peminatnya.

Analisis Iklan yang Ada di Masyarakat

Keputusan membeli atau mengkonsumsi suatu produk dengan merek tertentu akan diawali oleh langkah-langkah sebagai berikut: (i) Pengenalan k...