Rabu, 04 Juli 2018

Proses Perubahan Sosial



BAB I. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pada era globalisasi ini, tingkat arus informasi sangat berkembang sehingga  sangat cepat dan sangat terasa di masyarakat. Pengaruh budaya global terhadap budaya lokal merupakan serangan terhadap identitas suatu bangsa. Dengan adanya pengaruh dari globalisasi perkembangan di suatu daerah tidak dapat dipisahkan dari peran serta anak muda. Karena anak muda yang akan menunjukkan statusnya melalui suatu gaya hidup. Saat ini anak muda lebih sering berkumpul dengan teman-temannya. Kondisi ini juga terjadi di Desa Wironanggan sebagai pengaruh dari globalisasi terhadap anak muda yang suka nongkrong di kafe. Ada rasa yang berbeda ketika mereka masuk dan nongkrong di tempat yang bisa dibilang kehidupan elit.
Tanpa mereka sadari mereka telah membeli pola dan gaya hidup agar mereka menjadi orang modern. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat, dan pendapatnya dalam membelanjakan uang dan mengalokasikan waktu. Budaya urban telah hidup di Desa Wironanggan yang menyebabkan mereka bersifat kekotaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Masyarakat urban identik dengan industrialisasi dan gaya hidup yang telah menyuburkan masyarakat modern khususnya anak muda atau sosialita. Zelinsky dan Lewis mengatakan bahwa mobilitas penduduk memegang peranan penting dalam perubahan sosial budaya dengan cara membawa masyarakat tradisional ke suasana modern yang dibawa dari luar. Perubahan tersebut berupa pergeseran nilai dan norma serta jaringan dan pola hubungan kekerabatan di pedesaan (Haryono,2010).

1.2 PERUMUSAN MASALAH

  1. Bagaimana proses perubahan sosial terjadi?
  2. Bagaimana dampak akibat perubahan sosial?
  3. Bagaimana perubahan gaya hidup anak muda desa Wironanggan?

1.3 TUJUAN

Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana proses perubahan sosial dan dampak yang ditimbulkan akibat proses perubahan sosial tersebut serta mengetahui bagaiimana perubahanan gaya hidup anak muda desa Wironanggan.

BAB II. PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PERUBAHAN SOSIAL

Perubahan sosial merupakan perubahan kehidupan masyarakat yang berlangsung terus-menerus dan tidak akan pernah berhenti, karena tidak ada satu masyarakat pun yang berhenti pada suatu titik tertentu sepanjang masa.
Dan berikut merupakan pengertian menurut beberapa ahli:
Selo Soemarjan: Perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Robert M MacIver: Perubahan-perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan dalam hubungan sosial ( social relationships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan ( equilibrium ) hubungan sosial.
John Lewis Gillin dan John Philip Gillin: Perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara hidup yang diterima, akibat adanya perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun karena adanya difusi dan penemuan baru dalam masyarakat.

2.2 PROSES PERUBAHAN SOSIAL

*      Discovery adalah penemuan-penemuan yang tidak  disengaja atau disengaja untuk kepentingan umat manusia akan tetapi masyarakat belum menerima secara luas dan masih mendapat tantangandaribanyakpihaktentangdampakpositifdannegatifdaripenemuantersebutterhadapkehidupanmasyarakat.Contoh nyaadalahteknikkloningpadamakhlukhidup.
*      Invensi adalah penemuan berupa ide yang dituangkankedalamsuatukegiatanpemecahanmasalah yang spesifik di bidangteknologi, yang dapatberupa proses atauhasilproduksiataupenyempurnaandanpengembangan proses atauhasilproduksi. Invensidapatdipatenkan, sedangkan discovery tidak. 
*      Difusi merupakan suatu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan yang berupa gagasan-gagasan, keyakinan-keyakinan, serta hasil-hasil kebudayaan dari seseorang atau sekelompok orang yang satu kepada seseorang atau sekelompok orang yang lainnya

Ditinjau dari proses terjadinya, difusi dapat dibedakan atas tiga macam, yakni sebagai berikut:
1. Penyebaran Damai
Penyebaran damai merupakan masuknya unsur baru ke dalam suatu masyarakat tanpa kekerasan dan paksaan, namun mengakibatkan masyarakat yang menerima semakin maju. Contohnya masuknya internet ke sekolah-sekolah.
2. Penyebaran dengan Kekerasan
Penyebaran dengan kekerasan merupakan masuknya unsur baru ke dalam suatu masyarakat yang diwarnai dengan kekerasan dan paksaan, sehingga merusak kebudayaan masyarakat penerima. Contohnya masuknya budaya asing pada masa penjajahan kolonial Belanda.
3. Penyebaran Simbiotik
Penyebaran simbiotik merupakan proses saling memberi dan saling menerima terhadap adanya gagasan-gagasan, keyakinan-keyakinan, maupun kebudayaan fisik lainnya yang terjadi antara dua masyarakat atau lebih. Terdapat tiga macam penyebaran simbiotik, yaitu:
a)    Penyebaran simbiotik mutualistik, yakni suatu proses penyebaran simbiotik yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak.
b)    Penyebaran simbiotik komersialistik, yakni suatu proses penyebaran simbiotik yang menempatkan salah satu pihak dalam posisi beruntung, sedangkan pihak yang lainnya tidak merasa dirugikan.
c)    Penyebaran simbiotik parasitistik, yakni suatu proses penyebaran simbiotik yang menempatkan salah satu pihak dalam posisi beruntung, sedangkan pihak yang lainnya dirugikan.
*      Akulturasimerupakan proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok
manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga unsur-unsur kebudayaan itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya, tanpa menghilangkan sifat khas kepribadian kebudayaan asli.
Proses akulturasi dapat berjalan sangat cepat atau lambat tergantung persepsi masyarakat setempat terhadap budaya asing yang masuk. Apabila masuknya melalui proses pemaksaan, maka akulturasi memakan waktu relatif lama. Sebaliknya, apabila masuknya melalui proses damai, akulturasi tersebut akan berlangsung relatif lebih cepat.
*      Asimilasiadalah proses sosial tingkat lanjut yang timbul apabila terdapat
golongan-golongan manusia yang mempunyai latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda, saling berinteraksi dan bergaul secara langsung dan intensif dalam waktu yang lama, dan kebudayaan-kebudayaan golongan-golongan tersebut masing-masing berubah sifatnya yang khas menjadi unsur-unsur kebudayaan yang baru, yang berbeda dengan aslinya.
Asimilasi terjadi sebagai usaha untuk mengurangi perbedaan antarindividu atau antarkelompok guna mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan-tujuan bersama. Menurut Koentjaraningrat, proses asimilasi akan timbul apabila ada kelompok-kelompok yang berbeda kebudayaan saling berinteraksi secara langsung dan terusmenerus dalam jangka waktu yang lama, sehingga kebudayaan masing-masing kelompok berubah dan saling menyesuaikan diri.
*      Akomodasidapat diartikan sebagai suatu keadaan yang menunjuk
terciptanya keseimbangan dalam hubungan-hubungan sosial antarindividu dan kelompok-kelompok sehubungan dengan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Sebagai suatu proses, akomodasi menunjuk kepada usaha-usaha manusia untuk meredakan pertentangan-pertentangan atau usaha-usaha untuk mencapai kestabilan interaksi sosial.

2.3 PENYEBAB PERUBAHAN SOSIAL

  1. Dari Dalam Masyarakat
  • Mobilitas Penduduk
Mobilitas penduduk ini meliputi bukan hanya perpindahan penduduk dari desa ke kota atau sebaiiknya, tetapi juga bertambah dan berkurangnya penduduk
  • Penemuan-penemuan baru (inovasi)
Adanya penemuan teknologi baru, misalnya teknologi plastik. Jika dulu daun jati,
daun pisang dan biting (lidi) dapat diperdagangkan secara besar-besaran maka
sekarang tidak lagi. Suatu proses sosial perubahan yang terjadi secara besar-besaran dan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama sering disebut dengan inovasi atau innovation. Penemuan-penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan-perubahan dapat dibedakan dalam pengertian-pengertian Discovery dan Invention
Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan baru baik berupa alat ataupun gagasan yang diciptakan oleh seorang individu atau serangkaian ciptaan para individu. Discovery baru menjadi inventionkalau masyarakat sudah mengakui dan menerapkan penemuan baru itu.
  • Pertentangan masyarakat
Pertentangan dapat terjadi antara individu dengan kelompok atau antara kelompok dengan kelompok.
  • Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi
Pemberontakan dari para mahasiswa, menurunkan rezim Suharto pada jaman orde baru. Munculah perubahan yang sangat besar pada Negara dimana sistem pemerintahan yang militerisme berubah menjadi demokrasi pada jaman refiormasi. Sistem komunikasi antara birokrat dan rakyat menjadi berubah (menunggu apa yang dikatakan pemimpin berubah sebagai abdi masyarakat).
  1. Dari Luar Masyarakat
  • Peperangan
Negara yang menang dalam peperangan pasti akan menanamkan nilai-nilai sosial dan kebudayaannya.
  • Lingkungan
Terjadinya banjir, gunung meletus, gempa bumi, dll yang mengakibatkan penduduk di wilayah tersebut harus pindah ke wilayah lain. Jika wilayah baru keadaan alamnya tidak sama dengan wilayah asal mereka, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan di wilayah yang baru guna kelangsungan kehidupannya.
  • Kebudayaan Lain
Masuknya kebudayaan Barat dalam kehidupan masyarakat di Indonesia menyebabkan terjadinya perubahan.

2.4 FAKTOR-FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT

1.    Faktor-faktor Pendorong
  • Intensitas hubungan/kontak dengan kebudayaan lain
  • Tingkat Pendidikanyang maju
  • Sikap terbuka dari masyarakat
  • Sikap ingin berkembang dan maju dari masyarakat
2.    Faktor-faktor Penghambat
  • Kurangnya hubungan dengan masyarakat luar
  • Perkembangan pendidikan yang lambat
  • Sikap yang kuat dari masyarakat terhadap tradisi yang dimiliki
  • Cenderung menolak terhadap hal-hal baru

2.5 DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL

1. Munculnya Nilai dan Norma Baru 
Adakalanya suatu nilai dan norma dirasa tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan manusia yang semakin kompleks. Dengan adanya perubahan sosial diharapkan mampu mendorong munculnya nilai maupun norma baru yang lebih sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.
2. Adanya Struktur dan Hubungan Sosial Baru 
Struktur dan hubungan sosial baru ini biasanya lebih menekankan pada penghormatan terhadap hak asasi manusia.
3. Adanya Upaya Memberdayakan Perempuan dan Mewujudkan Kesetaraan Gender 
Bentuk pemberdayaan perempuan harus diletakkan dalam kerangka gender related development yaitu dengan menambah anggaran kesehatan dan pendidikan. Memastikan bahwa perempuan sudah mendapatkan porsi yang layak, terutama terkait dengan peningkatan pelayanan kesehatan dan beasiswa bagi pelajar perempuan. Kesetaraan yang harmonis diupayakan agar peranan perempuan sebagai pelaku kegiatan ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup. Perempuan diharapkan lebih leluasa menggali dan mengembangkan potensi ataupun sumber daya yang dimilikinya.
4. Terjadinya Diferensiasi Struktural
Diferensiasi struktural yaitu berkembangnya lembaga-lembaga sosial baru, sehingga lebih memungkinkan anggota masyarakat untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan yang semakin kompleks. Dengan demikian, diharapkan fungsi pemenuhan kebutuhan tersebut dapat dilaksanakan dengan lebih baik.
5. Munculnya Budaya Ilmuwan
Setiap gejala sosial maupun non-sosial dilakukan dengan mengacu pada deskripsi ilmiah. Itulah sebabnya, penalaran dan observasi harus dilakukan secara tepat agar dapat berfungsi sebagai sarana pencarian pengetahuan ilmiah.
6. Kesadaran Politik Semakin Tinggi
Tingginya kesadaran politik ditandai dengan meningkatnya partisipasi dalam politik praktis. Pendidikan politik mulai menyentuh lapisan bawah masyarakat, sehingga berkembang kesadaran tentang pentingnya penggunaan hak politik.
7. Meningkatnya Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Munculnya penelitian ilmiah semakin menyadarkan manusia terhadap pentingnya penguasaan Iptek dengan peningkatan taraf hidupnya.
8. Tingkat Pendidikan Formal Semakin Tinggi dan Merata
Perkembangan berbagai jenjang pendidikan formal, dengan jurusan dan biaya yang beragam akan semakin meningkatkan akses anggota masyarakat terhadap pendidikan.
9. Berkembangnya Industrialisasi
Perkembangan ini memunculkan produktivitas dan nilai tambah yang signifikan, sehingga menyerap banyak tenaga kerja serta meningkatkan peluang ekspor.

10. Terbukanya Peluang Mobilitas
Hambatan untuk melakukan mobilitas sosial kini semakin berkurang. Semakin terbukanya kesempatan untuk mengadakan mobilitas sosial pada semua strata.
11. Perlindungan dan Penghormatan terhadap Kebebasan dalam Kehidupan Beragama
Perlindungan dan penghormatan ini mencakup penanaman cara hidup saling menghormati, tulus, dan toleran terhadap keanekaragaman agam yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat yang plural. Dengan demikian diharapkan akan tercipta kerukunan antar umat beragama yang bermuara pada terwujudnya kebebasan beragama secara hakiki.
12. Masyarakat Semakin Menghargai Waktu
Dalam orientasinya ke masa depan, anggota masyarakat berupaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam berbagai aktivitas.


Dampak Negatif Perubahan Sosial
Dampak negatif mengarah pada kemunduran yang ditandai dengan adanya tindak kriminalitas, konflik sosial, deviasi sosial, serta berbagai masalah sosial lainnya. Hal inilah yang menjadi titik jenuh dari perubahan sosial dalam masyarakat. Adapun dampak yang bersifat negatif antara lain.

1. Adanya Disorientasi Nilai dan Norma
Norma dan nilai terkadang diabaikan seiring semakin tingginya kebutuhan akan kebebasan maupun independensi dari otoritas tradisional.
2. Perubahan Tingkah Laku
Perubahan tingkah laku yang mungkin menjurus pada perilaku menyimpang. Suatu perilaku dianggap manyimpang apabila tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat.
3. Budaya Konsumtif yang Semakin Besar
Individu mengonsumsi suatu barang karena dianggap sebagai simbol status.
4. Berkembangnya Sifat Individualisme
Saat ini, masyarakat lebih mementingkan kepentingan pribadi, sehingga sering mengesampingkan kepentingan hukum. Hubungan antar manusia bersifat sekunder, serba terbatas pada bidang kehidupan tertentu saja.
5. Munculnya Konflik Sosial Vertikal maupun Horizontal
Konflik dan kekerasan muncul sebagai akibat adanya perbedaan sikap dan kepentingan dalam menghadapi perubahan sosial.
6. Lembaga-lembaga Sosial yang ada Tidak Dapat Berfungsi Maksimal
Ketidakmampuan lembaga sosial berfungsi secara maksimal dikarenakan adanya konflik antara kelompok pendukung dan penentang perubahan sosial.
7. Banyak Pengangguran
Di masa industrialisasi seharusnya tercipta banyak peluang usaha dan kesempatan kerja. Namun, sebagian anggota masyarakat tidak siap untuk menyesuaikan diri dengan pola industrialisasi, sehingga dapat meningkatkan jumlah pengangguaran.
8. Adanya Kesenjangan Sosial
Anggota masyarakat yang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan tentu akan mampu meningkatkan taraf hidupnya. Namun sebaliknya, apabila masyarakat tidak mampu melakukan penyesuaian, maka lama kelamaan akan semakin terbelakang dan mengalami penurunan kualitas hidup. Sehubungan bergulirnya perubahan, semakin lebar pula kesenjangan sosial yang tercipta dalam hubungan antara dua keadaan yang saling bertolak belakang ini
9. Terjadinya Berbagai Bentuk Kerusakan Lingkungan dan Bencana Alam
Pemanasan global (global warming) merupakan sebagai salah satu bentuk kerusakan lingkungan dan bencana alam yang diakibatkan oleh perubahan pola kehidupan masyarakat. Hal ini telah menjadi sorotan masyarakat dunia, terutama negara yang mengalami industrialisasi dan pola konsumtif tinggi.



BAB III. PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa perubahan yang terjadi pada anak muda di Desa Wironanggan adalah gaya hidup yang meliputi cara berpakaian yang cenderung memilih produk bermerek, kebiasaan nongkrong, dan gaya bahasa yang cenderung menggunakan logat kota dan menggunakan bahasa gaul. Kondisi demikian terjadi karena proses pergeseran budaya dari daerah yang cenderung menjadi budaya kota yang identik dengan kehidupan mall dan nongkrong, sehingga bukan hanya cara berpakaian yang berubah, namun pola kebiasaan anak muda di desa juga mengalami perubahan. Tidak jarang kebiasaan baik anak muda di desa seperti bertadarus atau kegiatan positif lainnya ikut berubah dan tergeser dengan budaya kota.
Bordieau dalam kajian tentang gaya hidup menjelaskan bahwa terdapat faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi perubahan gaya hidup seseorang. Faktor yang mempengaruhi perubahan gaya hidup pada anak muda di desa adalah lingkungan dan temanteman sebayanya. Selain faktor eksternal berupa lingkungan dan teman, faktor lain juga dari individu sendiri. Setiap individu memiliki rasa ingin tahu tentang suatu hal.
Meskipun budaya modern sudah masuk di lingkungan pedesaan, diharapkan gaya hidup anak muda di desa tidak terlalu jauh mengikuti perkembangan gaya hidup anak kota. Karena tidak semua semua gaya hidup dari kota baik untuk diadopsi. Contohnya saja budaya akan sadar teknologi termasuk yang dapat diadopsi agar kita bisa mengakses apa saja dan bisa mengetahui berita terbaru. Tetapi terlalu bergantung dengan teknologi juga tidak baik karena dapat menumbuhkan rasa individualisme.

DAFTAR PUSTAKA


http://materiku86.blogspot.co.id/2016/03/dampak-positif-dan-negatif-perubahan-sosial.html


Analisis Iklan yang Ada di Masyarakat

Keputusan membeli atau mengkonsumsi suatu produk dengan merek tertentu akan diawali oleh langkah-langkah sebagai berikut: (i) Pengenalan k...