Jumat, 21 Februari 2020

Persepsi dalam Perilaku Konsumen

Persepsi menurut Philip Kontler adalah proses dimana individu memilih, merumuskan, dan menafsirkan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti mengenai dunia. Persepsi didefinisikan sebagai proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia.  
Faktor-faktor persepsi yaitu perhatian, gangguan, dan mengingat kembali yang selektif berarti bahwa pare pemasar harus bekerja keras agar pesan yang disampaikan diterima dengan baik. 


Orang dapat memberikan persepsi yang berbeda terhadap rangsangan yang sama karena tiga proses persepsi yaitu:
  • Perhatian yang selektif (Eksposur Selektif)

Perhatian yang selektif berarti harus dapat menarik perhatian konsumen, dimana pesan yang disampaikan akan hilang bagi kebanyakan orang yang tidak berada dalam pasar untuk produk tersebut mengelilingi konsumen pasar tersebut.
  • Gangguan yang selektif (Distorsi Selektif)

Rangsangan yang diperhatikan konsumen tidak selalu seperti apa yang dimaksud. Setiap orang berusaha menyesuaikan informasi yang masuk dengan pandangannya. Distorsi selektif menggambarkan kecenderungan orang untuk meramu informasi kedalam pengertian pribadi. Orang cenderung menafsirkan informasi dengan cara yang lebih mendukung daripada menentang konsepsi-konsepsi yang telah dimiliki. Maka, pemasar/produsen harus berupaya memahami susunan pikiran konsumen dan dampak serta interpretasi iklan akan produk mereka.
  •            Mengingat Kembali yang selektif (Retensi selektif)

Orang cenderung melupakan apa yang telah mereka pelajari dan menahan informasi yang mendukung sikap dan kepercayaan mereka. Mengingat yang selektif berarti mereka akan mengingat apa yang dikatakan pesaing. Konsumen akan mengingatnya pada saat ia mengingat tentang pemilihan sebuah produk.



Aspek-Aspek dalam Persepsi menurut Lestari dan Fadila (2013) terdiri dari beberapa aspek yaitu: 
Seleksi

Seleksi adalah proses dimana konsumen memilih stimulus yang akan diterima oleh panca indranya berdasarkan kebutuhan yang dipengaruhi oleh masa lalu dan kebutuhan yang menjadi motivasinya.
2.   Organisasi
Organisasi merupakan proses dimana konsumen mengumpulkan atau mengkategorikan kelompok-kelompok stimulus yang ada menjadi satu kesatuan yang utuh secara menyeluruh. Stimulus yang ada dikelompokkan oleh konsumen ke dalam pola yang bermakna bagi konsumen.
3.    Interpretasi
Interpretasi merupakan keadaan yang terjadi ketika seseorang memberikan makna terhadap masukan informasi yang dipengaruhi oleh faktor karakteristik individu, stimulus, situasional dan bagaimana informasi tersebut ditampilkan. Kedekatan interpretasi seseorang atau konsumen dengan realitas dipengaruhi oleh harapan dan motif dari konsumen tersebut.

Faktor yang mempengaruhi persepsi menurut Walgito (2010), ada dua macam yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
a.    Faktor Internal
Faktor yang mempengaruhi persepsi berkaitan dengan kebutuhan psikologis, latar belakang pendidikan, alat indera, syaraf atau pusat susunan syaraf, kepribadian dan pengalaman penerimaan diri serta keadaan individu pada waktu tertentu.
b.    Faktor Eksternal
Faktor ini digunakan untuk obyek yang dipersepsikan atas orang dan keadaan, intensitas rangsangan, lingkungan, kekuatan rangsangan akan turut menentukan didasari atau tidaknya rangsangan tersebut. Faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi yaitu (i) Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus, (ii) Warna dari obyek-obyek, (iii) Keunikan dan kekontrasan stimulus, (iv) Intensitas dan kekuatan stimulus, dan (v) Motion atau gerakan.

Interpretasi merupakan pemberian arti/makna terhadap suatu sensasi. Interpretasi adalah suatu pola yang dibentuk dari karakteristik stimulus, individual dan situasional. Jadi seluruh pesan termasuk konteks dimana kita menerima pesan mempengaruhi interpretasi yang kita buat, seperti kepercayaan kita terhadap suatu produk dipengaruhi oleh pengetahuan kita tentang kemampuan dari perusahaan yang memproduksinya, tentang harga dan kualitasnya, serta darimana asal produk itu dibuat dan dijualnya.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan interpresasi, yaitu:
a.    Penampilan Fisik
b.    Stereotip
c.     Kesan pertama





Sumber: 
Bilson Simamora. (2000). Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 
Nugroho J. Setiadi. (2013). Perilaku Konsumen: Perspektif Konteporer pada Motif, Tujuan, dan Keinginan Konsumen. Jakarta: PT Kharisma Putra Utama

Analisis Iklan yang Ada di Masyarakat

Keputusan membeli atau mengkonsumsi suatu produk dengan merek tertentu akan diawali oleh langkah-langkah sebagai berikut: (i) Pengenalan k...